Saat jukung melewati Ampera, warga bersama petugas berupaya memadamkan kapal tersebut. Jukung itu kemudian terhenti di sekitar Jembatan Musi IV.
"Awak kapalnya sudah lompat duluan ke sungai, biasanya jukung itu memang membawa solar sama Pertalite," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, perahu jukung yang meledak dan terbakar di perairan Sungai Musi, Palembang, memuat BBM jenis Pertalite dan solar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBB) Terapung nomor 27-255 03.
Bahan bakar itu akan dibawa ke kawasan Jalur, Kabupaten Banyuasin.
Kepala Polrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihhartono mengatakan, kejadian bermula ketika perahu jukung yang dikemudikan Askolani mengisi BBM di lokasi tersebut.
Pada pukul 18.00 WIB, SPBB Terapung tutup dan perahu tetap bersandar di lokasi kejadian.
Sekitar pukul 20.00 WIB, terjadi ledakan yang berasal dari badan perahu jukung.
Ledakan memaksa semua awak kapal melompat ke sungai untuk menyelamatkan diri.
Namun, Askolani ditemukan tewas karena tenggelam.
Sementara itu, dua orang ABK Dedi dan Krisna kritis dan kini sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
Sedangkan satu lainnya bernama Endut masih dalam pencarian. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kondisi Jembatan Ampera yang Sempat Tersulut Api Saat Ledakan Jukung di Sungai Musi