Sebelumnya diberitakan, polisi disebut tidak terlibat dalam penyelidikan, sebelum penggerebekan 3 pabrik pil koplo di Kawasan Industri Candi, Ngaliyan, Kota Semarang, pada Senin (25/3/2024).
Penyelidikan pabrik pil koplo dengan omset diduga ratusan miliar - triliunan rupiah itu melibatkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Badan Intelijen Negara (BIN) dan Badan Intelijen Strategis (Bais) di bawah komando Markas Besar (Mabes) Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Seorang penyidik BPOM mengungkapkan, pada awal pengungkapan tiga pabrik pil koplo ini, tak ada polisi yang ikut dalam penyelidikan perkara tersebut.
Menurut dia, pihaknya sudah memberitahu dan menghubungi pihak kepolisian, namun tidak ada personel yang datang.
"Sampai sekarang ini lho tidak ada yang datang. Adanya Bais sama tim intelejen (BIN, red)," tutur penyidik yang tak mau diungkap namanya.
Sementara itu, rencana BPOM bersama pihak terkait menggelar konferensi pers pengungkapan tiga pabrik pil koplo di Kawasan Industri Candi Semarang, pada Rabu (27/3/2024) batal terlaksana.
Tidak diketahui secara pasti penyebab batalnya agenda konferensi pers tersebut.
Disebut ada tekanan dari pihak tertentu yang berkuasa untuk membatalkan konferensi pers tersebut.
"Kami manusiawi posisi kami juga pengin aman dan tidak terancam. Kami dapat intervensi dari orang memiliki pengaruh menggeser orang," tuturnya.
Padahal meja untuk konferensi pers dan hal lainnya sudah disiapkan di lokasi.
Direktur BBPOM yang ada di lokasi langsung meninggalkan pabrik pil koplo itu.Â
Sebelumnya, BPOM Semarang melalui WhatsApp Grup (WAG) mengajak awak media hadir pada konferensi pers di lokasi penggerebekan pada Rabu sekitar pukul 07.00 WIB.
"Teman-teman media, besokk pagi silahkan merapat ke gudang 3, jam 07.00. Ka Balai berkenan memberikan statement," ujarnya penyidik enggan disebut namanya itu.
Terkait pengungkapan kasus itu, hingga saat ini tidak ada pelaku yang tertangkap.
"Kenapa kok tidak ada pelaku yang tertangkap? Saat kami datang pekerja ini sudah pulang, mesin pengolah obat itu saat kami datang masih anget," ujarnya.