Berita Pati

10 Truk Tambang Galian C Diadang Warga Dukuhseti Pati, Ugal-ugalan Bikin Jalan Rusak & Sesak Nafas

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aksi warga Desa Kembang, Kecamatan Dukuhseti, Pati, mengadang truk tambang di Jalan Raya Tayu-Puncel, Senin (25/3/2024).

TRIBUNMURIA.COM, PATI – Puluhan warga Desa Kembang, Kecamatan Dukuhseti, Pati, mengadang truk bermuatan material batu tambang yang melintasi Jalan Raya Tayu-Puncel, Senin (25/3/2024).

Warga murka lantaran mobilitas kendaraan tambang galian C, terutama yang muatannya melebihi kapasitas.

Warga merasa, truk-truk tambang galian C itu merusak jalan dan membuat debu beterbangan.

"Sepekan terakhir, debu yang beterbangan sangat mengganggu."

"Bahkan rumah di sepanjang jalan Desa Kembang ini terpaksa harus ditutup pintunya."

"Karena kalau pintu dibuka, debu masuk ke dalam. Warga juga jadi batuk dan sesak nafas," papar warga Desa Kembang, Marji.

Menurut dia, kondisi ini diperparah oleh cara sopir truk mengemudikan kendaraan secara ugal-ugalan.

Hal ini membuat debu kian kacau beterbangan dan mengganggu pandangan pengendara lain.

Jarak pandang jadi terbatas hanya sekitar 30 meter. 

Warga pun menuntut agar pengelola tambang memperbaiki Jalan Tayu-Puncel dengan melakukan pengaspalan ulang. 

"Selain itu, kami juga menuntut kendaraan tambang yang melewati jalan Tayu-Puncel ini disesuaikan kelas tonasenya."

"Mengingat, kelas jalan III C ini harusnya maksimal delapan ton."

"Tapi truk tambang yang melintas kebanyakan di atas 15 ton," kata Marji.

Warga mengancam akan menggelar aksi lebih besar jika tuntutan mereka tidak dipedulikan.

Aparat Polsek Dukuhseti yang dipimpin Kapolsek AKP Ali Mashuri mendatangi lokasi untuk memastikan situasi kondusif.

Mereka meminta warga menghentikan aksi karena menghambat pengguna jalan yang lain. 

Kapolsek Dukuhseti AKP Ali Mashuri juga meminta sopir truk agar tidak kebut-kebutan. 

”Tadi aksi warga spontanitas. Masea sekitar 30 orang. Mereka jengkel dengan dump truck karena dianggap menjadi pemicu jalan rusak."

"Selain itu, mereka juga jengkel karena truk saat kembali dalam keadaan muatan kosong, sopirnya ugal-ugalan. Akibatnya jalan jadi berdebu,” ungkap AKP Ali Mashuri.

Menurut dia, ada sekitar 10 truk tambang yang diadang warga. Sopir truk pun berhenti.

Halaman
12