Makanya, sekarang banyak sawah yang dikerjasamakan dengan petani penggarap dengan pola kerja sama atau bagi hasil.
Pemilik sawahnya sendiri lebih memilih bekerja di sektor-sektor formal dan informal atau menjadi pedagang dibanding jadi petani.
Sementara, hasil tani yang didapat dari sawah mereka, disimpan untuk kebutuhan rumah tangga.
Hal ini terjadi pada Udin (75) yang sebenarnya memiliki sawah untuk digarap.
Namun, dia membayar orang untuk menggarap lahannya atau menyuruh istri untuk mengurusnya.
Sementara, Udin lebih sering menggebuk batang padi dan mengumpulkan butir-butir padi sisa panen.
Butir-butir padi sisa tersebut biasa dikumpulkan Udin untuk dibawa pulang dan dijemur hingga bisa menjadi beras. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Krisis Regenerasi Petani...