"Meskipun kita juga waspada terhadap kenaikan harga beras bulanan yang mencapai 7,7 persen year to date,” ujar dia.
Lebih lanjut, Bendahara Negara itu memaparkan bahwa hingga akhir Januari 2024, inflasi inti tercatat sebesar 1,68 persen (yoy), serta administered price yang tercatat 1,74 persen (yoy).
Menjelang Ramadan dan Idul fitri, lanjut Sri Mulyani, kenaikan harga pangan lain seperti bawang putih, cabai merah, daging ayam, dan telur ayam juga turut perlu diwaspadai.
Hingga 21 Februari 2024, kenaikan harga pangan juga dialami bawang putih yang naik sebesar 1,9 persen.
Cabai merah tercatat mengalami kenaikan harga 17,0 persen, daging ayam naik 2,2 persen dan telur ayam yang juga naik sebesar 3,9 persen.
Untuk itu, saat ini pemerintah terus berupaya melakukan stabilisasi harga pangan menyambut hari besar keagamaan ke depan.
"Tentu ini menjadi tantangan menjelang Idulfitri, juga puasa Ramadan, maka volatile food harus bisa segera distabilkan."
"Agar headline inflasi kita masih bisa terjaga rendah pada saat inflasi dunia dan negara maju juga mengalami penurunan (inflasi)," kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Jeritan Pengusaha Warung Makan: Ini Paling Parah, Harga Beras Naik hingga Rp 300.000