TRIBUNMURIA.COM, BLITAR – Personel Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menyita sejumlah senjata saat penggeledahan rumah istri terduga teroris di Blitar, Jawa Timur, pada Rabu (24/5/2023).
Sejumlah senjata yang disita tersebut antara lain dua pucuk senjata api (senpi) laras panjang, dan panah.
Di samping itu, personel Densus 88 Antiteror Mabes Polri juga mengamankan kotak berisi amunisi dan peluru.
Baca juga: Anaknya Gagal Jadi Polisi, Warga Cilacap Tertipu Rp700 Juta oleh Personel Densus 88 Gadungan
Baca juga: Guru SD Negeri di Sampang Ditangkap Densus 88, Diduga Terlibat Jaringan Teroris
Rumah di Desa Pandanarum, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar yang digeledah tersebut adalah kediaman S, seorang istri terduga teroris yang ditangkap di Malang pada Selasa lalu.
Rumah itu berlokasi sekitar 15 kilometer dari Kota Blitar ke arah selatan.
Ketua RT setempat, Warianto, mengatakan, dalam penggeledahan yang berlangsung cepat itu, anggota Densus 88 menemukan sejumlah barang bukti, termasuk senjata api dan panah.
“Setelah pintu rumah terbuka, mereka (polisi) langsung masuk dan menemukan dua senjata laras panjang,” ujar Warianto kepada wartawan, Kamis (25/5/2023).
Kata Warianto, Densus 88 juga menemukan satu kotak kecil berisi peluru atau amunisi.
“Lalu juga ada 12 anak panah ukuran pendek, 11 anak panah ukuran panjang, dan 3 busur panah. Busurnya dibungkus kain,” tambahnya.
Selain itu, lanjutnya, ditemukan juga satu papan kayu yang diduga merupakan target yang digunakan untuk latihan membidik panah.
Semua barang bukti tersebut, kata Warianto, berada di salah satu sudut belakang rumah di bawah tangga menuju atap rumah.
Selain itu, lanjutnya, personel Densus 88 juga menyita benda-benda lain, seperti pakaian, celana, dan rompi.
Warianto mengatakan, proses penggeledahan berlangsung cepat, sekitar 30 menit.
“Tidak lama. Karena memang tidak banyak isinya di rumah itu. Kan jarang ditempati,” ujarnya.
Menurut Warianto, penggeledahan itu dilakukan oleh puluhan personel Densus 88 yang semuanya berpakaian preman dan mengendarai sekitar tujuh mobil.