"Wisatanya bagus, apalagi pas di atas pemandangannya indah banget, udaranya juga sejuk," ungkap Yaza salah satu wisatawan.
Berbagai fasilitas juga disediakan untuk memberikan kenyamanan wisatawan seperti mushola, toilet, tempat berteduh, hingga tempat menjual makanan.
Di balik namanya Batu Pandang Ratapan Angin, yang ternyata menyimpan sejarah. Menurut Ahmad Rouf selaku pengelola wisata ini menjelaskan sejarah nama wisata ini.
Konon pada zaman penjajahan Belanda, masyarakat bersembunyi di goa-goa Batu di sini. Terdapat 3 goa, namun hanya satu goa yang dibuka untuk umum.
"Dahulu di sini sering terdengar seorang yang menangis. Seperti meratapi kesedihan saat orang-orang Dieng dijajah Belanda. Namun saat keluar tidak ditemukan orang menangis hanya terdengar hembusan angin saja," jelasnya.
Akhirnya tempat ini disebut Batu Ratapan Angin atau Batu Pandang Ratapan Angin.
Meski ada beberapa versi mengenai sejarah ini, namun cerita ini yang cukup sering didengar.
Jika tertarik untuk menghabiskan waktu liburan ke wisata ini, cukup membayar tiket masuk sebesar Rp 15.000 per orang. Buka dari pukul 06.00 pagi hingga 17.00 sore. (ima)