TRIBUNMURIA.COM, JEPARA - Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) masih menjadi persoalan serius di Kabupaten Jepara.
Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta mengungkapkan penanganan RTLH menjadi program prioritas.
Pihaknya menganggarkan Rp 10 Miliar untuk 687 ribu RTLH. Anggaran tersebut bersumber dari APBD.
Menurutnya, penanganan RTLH dalam kurun waktu 6 tahun terakhir (2017-2022) mengalami tren yang cukup fluktuatif.
Kondisi RTLH pada 2022 sejumlah 10.118 unit.
Dengan penyerapan dari APBD rata-rata proporsi 61,11 persen per tahun.
Baca juga: Guna Mempercepat Penanganan Kebakaran, Pos Damkar di Kayen Pati Manfaatkan Rumah Dinas Mantri Hewan
"Untuk 2023 kita fokuskan penanganan RTLH," kata Edy Supriyanta saat menghadiri rapat koordinasi Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan Permukiman (Pokja PKP) di Ruang Sosrokartono, Rabu (8/2/2023).
Rapat itu juga dihadiri Sekretaris Daerah Edy Sujatmiko, Plt. Kepala Bappeda Heri Yulianto, dan Kepala Disperkim Hartaya.
Hadir juga Kepala Perangkat Daerah, BUMD, Petinggi, dan tim fasilitator Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU).
Selain RTLH, faktor penunjang lainnya yang tak kalah penting adalah akses air minum, akses air limbah, dan penanganan kawasan kumuh.
Baca juga: Larang PKL Berjualan di Jembatan Pasar Sedondong, Satpol PP Batang Pasang Papan Perda
Pj Bupati Jepara berharap, hal ini bisa menjadi konektivitas dalam semua lini, termasuk Perangkat Daerah, Petinggi, serta stakeholder untuk menata Kabupaten Jepara.
"Kami berharap kepada semua yang hadir bersinergi, sehingga terintegrasi ke semua lini untuk membangun Jepara,"terangnya.
Sementara itu, Sekda Jepara Edy Sujatmiko menambahkan penanganan kawasan kumuh mengalami peningkatan. Tetapi tidak menutup kemungkinan muncul kawasan kumuh baru, sehingga menimbulkan persoalan baru.
Seperti halnya sampah yang ada di Karimunjawa, pada 2022 mendapat bantuan dari APBD Provinsi, pengolahan sampah secara modern sebesar Rp 14 miliar.
Dan 2023 mendapat bantuan sebesar Rp 3 miliar untuk pembelian alat beratnya.
"Karimunjawa yang dulu mengalami krisis penanganan sampah, sekarang alhamdulillah bisa teratasi," tandasnya. (*)