Ia juga memaparkan tujuan Musra XVII, yaitu untuk mengetahui agenda kebangsaan serta program prioritas yang diinginkan oleh masyarakat Jateng.
Selain itu, Musra digelar untuk melihat kriteria pemimpin apa yang diinginkan dan siapa sosok yang dicalonkan menjadi presiden oleh rakyat.
"Nah dalam Musra ada dua nama yang top, yaitu Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto," terangnya.
Kris berujar, bahkan ada peserta yang memasangkan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto sebagai calon presiden dan wakil presiden.
Dari hal tersebut ada fakta unik, masyarakat Jateng justru fokus menyoroti capres dan cawapres ketimbang aganda kebangsaan atau program prioritas.
"Padahal calon itu adalah pilihan terakhir dalam e-voting. Dari hal tersebut, kemungkinan masyarakat Jateng akan mencalonkan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto atau sebaliknya dalam Pilpres mendatang," imbuhnya.
Ganjar tak hadir dalam Musra Jateng
Ganjar Pranowo menjadi sorotan dalam Musyawarah Rakyat Indonesia (Musra) Jateng XVII, yang digelar di UTC Hotel Semarang.
Pasalnya ribuan peserta Musra mendukung Ganjar menjadi presiden dalam Pilpres 2024 mendatang.
Ganjar juga dijadwalkan hadir untuk membuka Musra XVII di UTC Hotel.
Namun, Gubernur Jateng tersebut tak terlihat dari acara dibuka hingga rampung.
Ketua Panitia Nasional Musra Indonesia Panel Barus, menyayangkan ketidakhadiran Ganjar Pranowo dalam Musra XVII Jateng.
Padahal waktu pelaksanaan Musra telah menyesuaikan dengan jadwal Ganjar.
"Ada ribuan warga Jateng yang hadir, tapi Ganjar tidak hadir," paparnya, Sabtu (4/2/2023).
Adapun Andi Gani Ketua Dewan Pengarah Musra Indonesia, menuturkan Ganjar diundang dalam acara.
Menurutnya Ganjar sengaja tak datang untuk menjaga keseimbangan suasana.
Pasalnya sosok lainnya yang dicalonkan oleh peserta Musra juga tidak menghadiri acara tersebut.
"Kami memahami kenapa Ganjar tak datang ke acara, kami juga menghormati keputusan tersebut," tuturnya. (*)