Berita Jateng

Harga Ecer Telur di Semarang di Kisaran Rp 28 Ribu Per Kilogram, Pedagang Nilai Masih Tinggi

Penulis: Idayatul Rohmah
Editor: Moch Anhar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tampak telur di salah satu lapak pedagang Pasar Karangayu Semarang.

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Harga telur di Kota Semarang terpantau stabil saat momen Natal 2022 dan Tahun Baru (Nataru) 2023 hingga hari ini, Minggu (8/1/2023).

Pedagang di pasar tradisional di Kota Semarang mengatakan, sejak Nataru hingga hari ini, harga telur ayam di kisaran Rp 28 ribu per kilogram.

Satu di antara pedagang di Pasar Karangayu Semarang, Mardiyah mengatakan, harga telur ayam di tokonya saat ini yakni Rp 28.500 per kilogram.

Harga itu stabil setelah sebelumnya sempat tembus di Rp 30 ribu per kilogram.

Baca juga: Atasi Tanggul Jebol di Perumahan Dinar Indah Semarang yang Kebanjiran, Kini Dibuatkan Bronjong

"Harga hari ini masih sama seperti kemarin, Rp 28.500 per kilogram," kata Mardiyah.

Kendati stabil, ia menyebut, harga telur yang berlaku hari ini tergolong masih tinggi.

Adapun disebutkan sebelumnya, umumnya harga telur yakni di kisaran Rp 26 ribu per kilogram.

"Harga sekarang masih tinggi," ungkapnya.

Di sisi lain, di tingkat peternak, harga telur saat ini yakni di kisaran Rp 23 ribu per kilogram.

Ketua Asosiasi Koperasi Unggas Sejahtera Kendal, Suwardi menyebutkan, harga ini stabil sejak momen Nataru lalu.

Adapun tinggi-tingginya sebelumnya yakni di kisaran Rp 24 ribu per kilogram.

Dengan harga itu, Suwardi menyebutkan, harga telur di tingkat konsumen saat ini yakni kisaran Rp 26 ribu per kilogram.

"Kondisi hari ini Rp 26 ribu per kilogram di tingkat konsumen. Kalau lebih, (misal kisaran Rp 28 ribu per kilogram) mungkin karena pembeliannya sedikit dan bila ada kerusakan, sehingga masih wajar," terangnya.

Baca juga: Ajarkan Peduli Sosial, Pelajar SD di Kudus Ini Bagi-bagi Seratusan Paket Bantuan kepada Warga

Suwardi di sisi itu menambahkan, harga telur ini diperkirakan akan stabil hingga jelang Hari Raya Idul Fitri mendatang.

"Mungkin nanti ruwah itu biasanya ada banyak kegiatan seperti pengajian, akhirussanah, warga hajatan, dan lain-lain.

Insya Allah harga stabil sampai jelang Hari Raya Idul Fitri, akan dijaga lah kestabilannya.

Contoh Nataru kali ini, juga dijaga kestabilan harganya," imbuhnya. (*)