Berita Jateng

Saat Hujan Tiba Sampah-sampah Menyerbu dari Berbagai Penjuru, Ancam Pendapatan Nelayan Tambakrejo

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga melintas di tumpukan sampah yang berada di dekat area perkampungan nelayan Tambakrejo atau di muara BKT pesisir pantai Tambakrejo, Tanjung Mas, Kota Semarang, Sabtu (8/10/2022).

"Kami bersihin dapat satu kontainer truk, tapi yang datang lebih dari itu dan terus menerus," tuturnya.

Ia mengaku, sampah tersebut bukan berasal dari aktivitas warga.

Sebab, warga sudah memiliki sistem pembuangan sampah rumah tangga yang sistematis yakni di kumpulkan di depan rumah.

Nantinya selama dua hari sekali ada petugas DPU yang datang mengambil.

Disamping itu, sampah rumah tangga di kawasan rumah deret nelayan itu tak seberapa lantaran hanya ada 97 unit rumah dengan 102 KK. 

"Sampah itu datang dari hulu yang buang sampah sembarangan, jadi kami minta warga di aliran sungai jangan buang sampah sembarangan," terangnya.

Terpisah, Manajer advokasi dan Kampanye Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Tengah, Iqbal Alma menyebut, sampah itu berasal dari aliran sungai BKT kemudian menumpuk di hilir BKT atau di sepanjang pesisir Tambakrejo, Tanjung Mas, Semarang Utara, Kota Semarang.

Fenomena serbuan sampah itu merupakan kejadian tahunan, artinya sudah bukan barang lama.

"Iya sudah terjadi bertahun-tahun," katanya.

Menurutnya, imbas dari adanya sampah di pesisir tentunya mengganggu kehidupan para biota yang berada di sekitar muara dan pantai Tambakrejo.

Terutama jenis ikan yang terpapar mikro plastik dari sampah tersebut.

Sampah yang terbawa arus sungai kemudian berada di laut akan pecah sampai lepas zat-zat mikro plastik yang mencemari para biota seperti ikan.

Kemudian ikan itu dipancing oleh warga untuk dikonsumsi.

"Jadi dampaknya balik lagi ke kita," terangnya. (*)