Berita Kudus

Massa Aktivis 3 Pergerakan Mahasiswa di Kudus Blokir Jalan Raya, Demo Tolak Kenaikan Harga BBM

Penulis: Saiful MaSum
Editor: Yayan Isro Roziki
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ribuan aktivis mahasiswa --dari tiga organisasi: PMII, HMI, dan GMNI-- menggelar aksi unjuk rasa tolak kenaikan BBM subsidi dengan membakar atribut demo, serta menutup jalan raya di depan kantor DPRD Kudus, Senin (12/9/2022).

"Kami heran pandemi belum selesai malah menaikkan harga BBM."

"Kami blokir jalan sebagai simbolis bahwa kami mewakili masyarakat benar-benar peduli terkait BBM subsidi yang merupakan hajat bersama."

"Takutnya nanti inflasi meningkat sehingga perekonomian semakin menurun," tuturnya.

Setelah puas menyerukan tuntutannya, massa mulai meninggalkan kantor DPRD Kudus pukul 16.45.

Mas'an temui langsung ribuan demonstran

Ketua DPRD Kudus, Mas'an (baju putih) menemui ribuan pengunjukrasa di depan kantor DPRD, Senin (12/9/2022). (TRIBUNMURIA.COM/SAIFUL MA'SUM)

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kudus, Mas'an terjun langsung menemui pengunjuk rasa di depan kantor DPRD, Senin (12/9/2022) sore.

Mas'an masuk ke dalam kerumunan ribuan pengunjukrasa dan menyampaikan orasinya di hadapan ribuan orang.

Dia mengatakan, anggota DPRD selaku dewan perwakilan rakyat paham betul apa yang dirasakan masyarakat saat ini.

Mulai dari imbas kenaikan BBM subsidi, hingga kebijakan-kebijakan lain yang tidak pro kepada rakyat kecil.

Mas'an menegaskan, DPRD bukanlah pihak yang bisa menentukan kebijakan, utamanya terkait kenaikan harga BBM subsidi.

Namun, dia berjanji akan membuka ruang seluas-luasnya untuk diskusi dengan para aktivis mahasiswa, selanjutnya hasil diskusi akan disampaikan kepada DPR RI dan Pemerintah Pusat.

"Bukan berarti kami tidak tahu, saya akan buka ruang diskusi kepada teman-teman," terangnya.

Mas'an menyebut, aktivis mahasiswa merupakan penerus bangsa yang bisa menyuarakan aspirasi rakyat kecil dengan tertib.

Dia pun sepakat dengan apa yang dituntut pengunjuk rasa dalam rangka membela rakyat kecil.

"Mari kita mulai, tolong bantu kami sebagai penyelenggara pemerintah agar penyaluran LPG sesuai dengan sasaran, karena hari ini belum tertib."

"Terkait tuntutan agar BBM subsidi diturunkan, akan kami sampaikan ke pemerintah pusat selaku pihak yang berwenang," tegasnya.

Mas'an juga tak lupa meminta agar aktivis mahasiswa mengawal terus kinerja anggota dewan perwakilan rakyat.

Dia berharap, mahasiswa berani melakukan unjuk rasa ketika ada anggota DPRD yang malas-malasan bekerja. 

Supaya jalannya birokrasi pemerintah daerah bisa lebih maksimal.  (Sam)