TRIBUNMURIA.COM, BLORA – Rencana pemugaran makam Potjut Merah Intan yang berada di Desa Temurejo, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora mendapatkan angin segar.
Pasalnya, kunjungan dari Pemerintah Provinsi Aceh untuk beberapa kali ke Blora dilakukan dalam rangka pemugaran seorang pejuang Aceh yang diusulkan menjadi pahlawan nasional.
Kepala Dinas Kebudayan dan Pariwisata Provinsi Aceh, Jamaluddin, mengungkapkan kunjungannya hari ini atas perintah Gubernur Aceh yang juga sudah berkunjung ke Blora.
"Nanti kami akan mengirimkan konsultan hari kamis besok," ucapnya kepada Tribunmuria.com, Senin (23/5/2022).
Jamaluddin mengatakan ini merupakan kunjungannya yang kedua kalinya.
Baca juga: Tanggul di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Jebol, Karyawan di Kawasan Industri Terjebak Banjir Rob
Baca juga: Sebut Ketinggian Air Rob di Pelabuhan Semarang Capai 210 Cm, BMKG: Jarak Bumi & Bulan Sangat Dekat
Baca juga: Puluhan Pelajar Terjaring Razia Satpol PP Di Embung Rowo Karangjati Blora
"Yang pertama saya berkunjung pada bulan Desember 2021 atas arahan Bapak Gubernur Aceh yang merupakan tindak lanjut dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar pranowo,"
"Bapak Gubernur Aceh memerintahkan saya, untuk berkunjung di makan Potjut Merah Intan. Kemudian setelah itu Bapak Gubernur Aceh Yusuf Nova Iriansyah, pada bulan Maret kemarin juga berkunjung di sini," imbuhnya.
Dikatakannya, perintah untuk berkunjung ke Blora, tentunya untuk berkolaborasi dengan Pemkab Blora.
"Bagaimana ke depannya, terkait makam Potjut Merah intan ini. Beliau adalah salah satu pejuang asal Aceh yang diasingkan oleh pemerintah kolonial Belanda di Semarang dan Blora," terangnya.
Jamaluddin juga bicara terkait rencana konsultan untuk pemugaran terhadap makam Potjut Merah Intan ini.
"Untuk mendesain mungkin cungkup, gapura. Semoga orang tahu di sini ada makam pejuang asal Aceh," harapnya.
"Kita akan padukan corak Aceh dengan jawa, kolaborasi lah. Nanti kultur Aceh seperti apa, Jawa seperti apa," ujarnya.
Dikatakannya, Potjut Merah Intan ini sudah menjadi milik Aceh dan milik Blora.
"Kita memuliakan beliau. Beliau hidup selama 32 tahun di Aceh, berjuang melawan penjajahan Belanda. Di sini juga berjuang bersama-sama Blora. Ini lah kolaborasi antara Aceh dan Blora," paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporbudpar) Kabupaten Blora, Kunto Aji, mengatakan, pihaknya merespons baik dari pemerintah provinsi Aceh