Berita Jepara

Sejarah Pulau Nyamuk di Karimunjawa Jepara, Wailayah Terpencil Dihuni Beragam Suku Nusantara

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dermaga kapal di Pulau Nyamuk, pulau terpencil di Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara.

Orang yang mau menuju ke pulau terpencil itu mesti dua kali menaiki kapal.

Pertama rute Jepara ke Karimunjawa. Kemudian dari Karimunjawa pindah kapal untuk melanjutkan ke Pulau Nyamuk.

Bukan hal yang aneh jika pulau yang dihuni 660 jiwa itu amat antusias menyambut pertunjukkan wayang di kampung halamannya pada Jumat (13/5/2022), di depan kantor balai desa setempat.

Itu untuk pertama kalinya pertunjukkan wayang di Desa Nyamuk, Pulau Nyamuk.

"Selama saya tinggal di sini seingat saya memang belum pernah ada wayang."

"Generasi lebih tua dari saya juga belum pernah nonton wayang di sini," kata Muaziz, Kepala Desa Nyamuk, kepada Tribun Muria, jelang pertunjukkan wayang.

Pria 31 tahun itu menceritakan, beberapa warga memang pernah menonton wayang, tapi harus ke Karimunjawa atau ke Jepara. 

Menurutnya, selama ini warga yang menyukai wayang hanya bisa menyimak melalui siaran radio.

Selain itu, mereka belum pernah menonton langsung wayang di Pulau Nyamuk.

Penantian lama membuahkan hasil. Sekira pukul 21.00, Dalang Ki Hadi Purwanto memulai pertunjukkan.

Dalang asal Desa Bandengan, Kecamatan Jepara itu memainkan lakon Semar Bangun Jiwo.

Di awal-awal pertunjukkan, ia melempar guyonan ke penonton.

"Iki wedang kopi kok rak ono (Ini wedang kopi kok tidak),"

"Yo rak maido, petinggine wae nembe iki delok semar (ya tidak usah mengeluh, kepala desanya saja baru pertama kali lihat Semar)," celetuk si dalang.

Guyonan itu langsung disambut ratusan penonton dengan tawa.

Beberapa warga yang tidak kebagian kursi, rela menggelar karpet sendiri.

Bupati Jepara Dian Kristiandi saat membuka acara menyampaikan ada dua tempat di Karimunjawa yang tidak mudah menikmati wayang secara langsung.

Pertama di Pulau Parang yang baru dua kali ada pentas wayang.

Kedua, di Pulau Nyamuk yang baru pertama kali warganya menonton wayang di kampung sendiri. (*)