Berita Semarang

Canang‎kan PPSDSN Kudus Menjadi WBK, Sekda Pemprov jateng: Jangan Ada Pemerasan

Penulis: Raka F Pujangga
Editor: Moch Anhar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Sensorik Netra (PPSDSN) Pendowo Kudus, Sundarwati menandatangani pencanangan menjadi wilayah bebas dari korupsi (WBK), Selasa (5/4/2022).

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Sensorik Netra (PPSDSN) Pendowo Kudus‎ dicanangkan menjadi wilayah bebas dari korupsi (WBK), Selasa (5/4/2022).

Sekretaris Daerah (Sekda) Jateng, Sumarno mencanangkan ‎pembangunan zona integritas menuju WBK tersebut secara langsung.

"Ini menjadi satu-satunya panti yang sudah WBK, bahkan satu-satunya di Indonesia," ujar dia.

Baca juga: Singkawang Kini Raih Predikat Kota Tertoleran di Indonesia, Wali Kota Salatiga: Yang Penting Rukun

Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kabupaten Kendal, Ramadhan Hari ke-4, Rabu 6 April 2022

Baca juga: Perhatikan! Aturan Terbaru Naik Kereta saat Lebaran, Belum Booster Wajib Bawa Hasil Tes Antigen

Sumarno berharap, PPSDSN Kudus ini bisa menjadi pilot project bagi panti yang lainnya di Jawa Tengah.

Diketahui terdapat sedikitnya 58 panti ‎yang dikelola Pemprov Jawa Tengah.

‎"Harapannya ini bisa menjadi pilot project diduplikasi ke panti yang lainnya," ujar dia.

Adapun implementasi yang harus diterapkan di antaranya ‎komitmen dalam pengelolaan anggaran, serta pelayanan kepada masyarakat.

"Kami menekankan jangan sampai ada pemerasan ‎karena melihat kondisi panti begini, masa ya tega," harapnya.

Sementara itu, ‎Kepala PPSDSN Pendowo Kudus, Sundarwati menjelaskan, sudah melakukan sosialisasi tentang zona integritas kepada pegawai di sana.

Pihaknya juga menerapkan budaya tertib administrasi, sehingga yang dikeluarkan sesuai yang tercatat.

"Tempat bekerja dulu sudah WBK, lalu ketika saya pindah ke sini. Kami sosialisasi tentang zona integritas," jelasnya.

Kendati demikian, hal tersebut menjadi tantangan tersendiri baginya untuk mengubah budaya kerja tersebut.

"Mengubah budaya kerja tidak mudah, makanya dengan pencanangan WBK ini menjadi tantangan bagi kami," ujarnya.

Baca juga: Ini Jadwal Blora Menyapa Edisi Ramadan, Bupati Tetap Keliling Kecamatan Serap Aspirasi Warga

Baca juga: Kecelakaan Truk dengan Sepeda Motor di Colomadu Karanganyar, Dua Orang Meninggal Dunia

Baca juga: Lezatnya Suki dan Grill Daging Sapi di Demak, Makan Sepuasnya Cocok Untuk Buka Puasa Bareng Teman

Saat ini, kapasitas pantinya sebanyak 50 orang dan tahun lalu sudah ada enam yang purna.

Rencananya sudah ada calon penghuni panti dari Blora, sehingga masih kurang sekitar tiga orang.

"Masih ada tiga lagi kuota yang masih kosong," ujar dia.

Penghuni panti akan mendapatkan beragam pelatihan agar bisa ‎mandiri hidup di tengah masyarakat. (*)