Ada sembilan pintu air yang bakal dibangun. Mengaliri lahan seluas 1.747 hektare untuk Blora dan 5.203 hektare untuk Kabupaten Bojonegoro.
Selain itu, Proyek Strategis Nasional ini bisa memenuhi kebutuhan air baku PDAM sekitar 2,15 juta meter kubik atau 100 liter per detik.
Sebenarnya, desain pekerjaan yang akan dilaksanakan Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo sudah jadi.
Perhitungannya juga sudah selesai. Tinggal proses pembebasan lahan warga.
Bendung Gerak Karangnongko nantinya akan dibangun dengan tipe concrete gravity dengan anggarannya mencapai Rp 2,5 Triliun.
Daerah tangkapan seluas 10,03 KM2. Serta berdaya tampung efektif sebesar 59,1 juta m3.
Infrastruktur tersebut diproyeksikan mampu memberikan pasokan Daerah Irigasi (DI) Karangnongko kanan (Kabupaten Bojonegoro) seluas 5.203 Ha dan D.I. Karangnongko kiri (Kabupaten Blora) seluas 1.747 Ha. (kim)