Berita Jateng
Anggota DPR Edy Wuryanto Kecam Pemotongan THR dan Remunerasi Nakes RSUP di Semarang dan Jogja
Anggota DPR RI Edy Wuryanto mengecam aksi manajemen RSUP dr Kariadi Semarang dan RSUP dr Sardjito Jogja yang momotong THR dan remunerasi nakes.
TRIBUNMURIA.COM - Manajemen Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Kariadi di Semarang dan RSUP dr Sardjito di Jogja, memotong tunjangan hari raya (THR) dan remunerasi tenaga kesehatan (nakes).
Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto mengecam aksi manajemen dua RSUP di dua provinsi yang bertetangga tersebut.
Nakes di RSUP dr Kariadi, hanya mendapatkan 50 persen dari tunjangan kinerja yang seharusnya.
Hal yang lebih menyedihkan terjadi kepada tenaga kesehatan di RSUP Dr Sardjito karena hanya menerima THR sebesar 30 persen saja.
Edy Wuryanto menyatakan, telah melakukan kunjungan ke RSUP dr Kariadi di Semarang untuk mengetahui secara langsung permasalahan di rumah sakit milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) itu.
Sebab sebelumnya dia dapat laporan adanya pemotongan remunerasi sampai THR. Pemotongan remunerasi bahkan terjadi sejak Agustus lalu.
Politikus PDI Perjuangan itu juga mengumpulkan informasi terhadap kejadian di Jogjakarta.
Dia juga membaca keluhan serupa dari beberapa tenaga kesehatan di bebagai rumah sakit.
“Ini menjadi hal yang serius dan harus segera direspon sebelum Hari Raya Idulfitri,” kata Edy, dalam keterangannya, Rabu (26/3/2025).
Tindakan menejemen rumah sakit milik Kementerian Kesehatan ini merupakan wujud tidak adanya upaya menyejahterakan tenaga kesehatan, semisal perawat, bidan, dan lainnya.
“Padahal jumlah mereka ini paling banyak di setiap fasilitas kesehatan. Artinya mereka adalah motor dari layanan kesehatan,” ungkap Edy.
Dia juga menyinggung adanya pemotongan ini tidak linier dengan transformasi kesehatan di bidang sumber daya manusia kesehatan.
Apalagi menurut aturan yang berlaku, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 202/PMK.05/2022 dan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 335 Tahun 2024, remunerasi bagi pegawai Badan Layanan Umum (BLU) rumah sakit merupakan hak yang diberikan sebagai alat motivasi pegawai.
Prinsip-prinsip keadilan, proporsionalitas, kesetaraan, kepatutan, dan kinerja harus menjadi dasar dalam sistem penggajian di rumah sakit, bukan justru diabaikan.
“Saya tegaskan, tenaga kesehatan ini yang menjadi ujung tombak layanan sehingga sebisa mungkin hak mereka tidak dikurangi."
"Jangan sampai mengurangi motivasi untuk memberikan perawatan yang baik. Sebab yang rugi juga akhirnya masyarakat,” ucap anggota DPR RI dari dapil Jawa Tengah III ini.
Akibat dari pemotongan remunerasi dan THR ini, tenaga kesehatan mengalami penurunan kesejahteraan.
Padahal menjelang hari raya, kebutuhan meningkat. Edy mengingatkan bahwa langkah menejemen untuk menyunat THR tidak sejalan dengan perintah Presiden Prabowo Subianto yang meminta pemberian THR harus 100 persen.
"Ini bukan hanya soal angka dalam laporan keuangan rumah sakit. Presiden juga sudah memerintahkan untuk memberikan THR maksimal 100 persen. Pesan “maksimal” ini harusnya tidak dimaknai boleh memotong THR," tegas Edy.
Edy juga memahami jika remunerasi ini terkait dengan pendapatan rumah sakit. Ini tertuang dalam Keputusan Direktur Jenderal Kesehatan Lanjutan Nomor Hk.02.02/D/286/2025 tentang Petunjuk Teknis Pemberian Remunerasi Bagi Pejabat Pengelola, Pegawai, dan Dewan Pengawas Badan Layanan Umum Rumah Sakit di Lingkungan Kementerian Kesehatan.
Artinya naik turunnya remunerasi ini tergantung pendapatan rumah sakit.
“Ini yang harus dikomunikasikan kepada tenaga kesehatan. Apakah menejemen rumah sakit sudah terbuka kepada tenaga kesehatannya?” tuturnya.
Legiselator dari Dapil Jawa Tengah III ini meminta Kementerian Kesehatan segera turun tangan dna tentunya Komisi IX DPR RI akan terus memantau hal ini.
“Jika memang ada kendala anggaran, mari kita lihat transparansinya. Jangan sampai kebijakan ini justru menunjukkan ketidakadilan dan mengorbankan tenaga medis atau tenaga kesehatan yang sudah menjadi ujung tombak pelayanan," ucap Edy. (*)
Ramai Isu Pemekaran Provinsi Jateng, Respons Gubernur Ahmad Luthfi Singgung Arahan Pusat |
![]() |
---|
Masa Angkutan Lebaran, Ini Stasiun dengan Keberangkatan dan Kedatangan Pemudik Terbanyak di Daop 4 |
![]() |
---|
Gandeng ISNU Jateng untuk Kolaborasi, Kanwil Kemenag Ingin Perkuat Peran dan Kebermanfaatan CTC |
![]() |
---|
Polda Jateng Segel Pabrik Pengemasan MinyaKita di Karanganyar: Isi Kurang dari Volume Seharusnya |
![]() |
---|
Jelang Arus Mudik Lebaran 2025, KAI Daop 4 Semarang Tutup 10 Perlintasan Sebidang Tak Berpenjaga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.