Berita Kudus

142 Tim Bertarung dalam MilkLife Soccer Challenge Kudus 2025, Juga Digelar Festival SenengSoccer

142 tim yang terdiri atas 1.547 siswi setingkat SD dari Kudus dan sejumlah kabupaten tetangga, bertarung pada turnamen MilkLife Soccer Challenge Kudus

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Yayan Isro Roziki
TribunMuria.com/Rifqi Gozali
KOMPETISI SEPAK BOLA PUTRI - pesepak bola putri tengah bertanding dalam MilkLife Soccer Challenge Kudus 2025 di Supersoccer Arena Rendeng Kudus, Sabtu (8/2/2025). Kompetisi ini merupakan bagian dari upaya menumbuhkan ekosistem sepak bola putri sejak usia dini. (TribunMuria.com/Rifqi Gozali) 

"Tidak perlu ada pertandingan, yang penting mereka tahu bermain sepak bola itu menyenangkan, dan minatnya tumbuh,” kata Yoppy.

Sementara itu Head Coach MilkLife Soccer Challenge Timo Scheunemann mengatakan, pelaksanaan Festival SenengSoccer menjadi tahap awal pengenalan latihan fisik dan teknik dasar dalam bermain sepak bola yang dikemas secara menyenangkan.

Para peserta secara individual diajak bermain bola dengan cara melewati tiga macam rintangan yang mencakup latihan lari, ketangkasan, melompat, melempar dan menggiring bola. Peserta dinilai berdasarkan catatan waktu tercepat dalam menyelesaikan semua permainan.

“Rintangan yang dibuat sebenarnya latihan koordinasi dari teknik, kecepatan, dan endurance yang terpadu."

"Ini merupakan kebiasan-kebiasaan baik dalam melatih sepak bola putri dari level paling dasar,” kata Timo.

Selama dua hari penyelenggaraan, Festival SenengSoccer diikuti total 185 peserta yang berasal dari 32 sekolah tingkat MI atau SD dan TK atau KB. Para peserta memulai tantangan dengan berlari zig-zag melewati rintangan, yang dilanjut dengan melakukan lemparan ke target.

Di tantangan kedua peserta melakukan dribbling bola melalui lintasan berkelok, lalu melakukan tendangan ke arah gawang hingga masuk.

Pada tantangan ketiga, peserta melompat dengan dua kaki secara bersamaan melewati rintangan dan dilanjutkan melakukan shooting ke arah gawang hingga bola masuk.

Di tahap akhir, peserta kemudian berlari (sprint) untuk menekan tombol timer selesai.

Fara Arsy Anindita yang masih berusia 7 tahun menjadi peserta tercepat menyelesaikan permainan dengan waktu 37,50 detik.

Siswi kelas 2 dari SD 1 Pedawang itu lincah melumat semua tantangan dengan percaya diri. Dia bahkan jadi satu-satunya wakil sekolahnya di Festival SenengSoccer.

“Aku dari kelas 1 diajak pak guru untuk ikut latihan seminggu sekali. Memang suka, tantangannya mudah dilakukan karena memang sudah sering berlatih,” kata Fara. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved