Pilkada 2024
Debat Kedua Pilkada Kabupaten Tegal Tetap Berlangsung, KPU: Ada Perubahan Jadwal
Debat kedua Pilkada Kabupaten Tegal akhirnya tetap dilaksanakan, hanya ada perubahan jadwal dari yang semula direncanakan malam beralih ke siang hari.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: Yayan Isro Roziki
Semua persiapan, kata dia, telah tuntas dilakukan. Mulai dari kontrak sewa gedung sampai kerjasama penyiaran dengan TVRI.
Namun, pada saat rapat koordinasi persiapan debat pada Senin (11/11/2024) kemarin, antara KPU, stakeholder setempat, dan perwakilan kedua paslon terjadi silang pendapat.
“Jika diselenggarakan malam hari, dari pihak kepolisian tidak bisa mengeluarkan izin karena faktor keamanan."
"Selain itu paslon nomor 2 juga menghendaki pergeseran waktu dari malam ke siang hari,” kata Himawan.
Himawan menjelaskan, dua alasan itulah yang membuat debat kedua terancam batal. Karena pihaknya sudah meneken kontrak dengan beberapa pihak untuk penyelenggaraan pada malam hari.
Terutama kaitannya dengan penyiaran yang dilakukan oleh stasiun televisi TVRI. Sebab, kontrak sudah diteken jauh hari sebelumnya.
“Perjanjian kerja sama ini sudah kami lakukan dua minggu lalu, masing-masing pun sudah melakukan persiapan. Termasuk TVRI yang koordinasi dengan kantor Jakarta.”
”Jika TVRI tidak bisa menggeser waktu menjadi siang hari, kemungkinan debat kedua batal dilaksanakan,” katanya.
Himawan berharap debat bisa tetap terlaksana sesuai jadwal yang telah direncanakan.
Dia mengatakan jika faktor keamanan jadi alasan utama dari kepolisian, maka pihaknya telah melakukan kesepakatan dengan kedua paslon agar menjaga kondusivitas dan tidak mengerahkan banyak masa.
Kedua paslon pun, kata Himawan, menyepakati permintaan itu. Sehingga, faktor risiko keamanan bisa diperhitungkan dan diminimalisir.
“Dari pengalaman debat perdana kemarin itu aman-aman saja tidak ada gejolak."
"Bahkan tensi politik yang ada di Kabupaten Tegal juga adem-adem saja, tapi mungkin kepolisian punya pertimbangan lain,” katanya.
Jika debat batal dilaksanakan, Himawan mengatakan bukan hanya KPU yang rugi, masyarakat Kabupaten Tegal juga rugi. Warga Kabupaten Tegal, kata Himawan, jadi kehilangan momentum untuk mengenal lebih dalam calon pemimpinnya.
“Apalagi tema debat kali ini sangat penting yaitu pelayanan masyarakat. Tentu warga Kabupaten Tegal ingin tahu bagaimana paslon menyediakan dan menyiapkan pelayanannya nantinya kalau terpilih,” katanya.
Partisipasi Pemilih Pilkada Blora Hanya 71,24 Persen, Lebih Rendah dari Target KPU |
![]() |
---|
Minoritas Ganda, Agustina Wilujeng Menang Pilwakot Semarang, Komnas HAM: Percontohan Indonesia |
![]() |
---|
Samani-Bellinda Klaim Kemenangan 52,7 Persen di Pilkada Kudus: Jati Lumbung Suara Terbesar |
![]() |
---|
Hampir Gagal Ikut Pilkada Papua Barat Daya, Paslon Arus Unggul Exit Poll di Wilayah Padat Pendduk |
![]() |
---|
Nyoblos di TPS 03 Kaliombo, Jadug: Masyarakat Jepara Sudah Cerdas Tentukan Pemimpin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.