Berita Nasional

Raja-raja Bali Tolak Apel Kesetiaan GP Ansor dan Banser di Pulau Dewata: Berdampak Negatif

Raja-raja Bali menolak kegiatan apel kesetiaan GP Ansor dan Banser digelar di Pulau Dewata, karena akan menimbulkan dampak negatif.

|
TribunMuria.com/Tito Isna Utama
Ilustrasi anggota GP Ansor dan Banser - Raja-raja Bali menolak kegiatan apel kesetiaan GP Ansor dan Banser digelar di Pulau Dewata, karena dinilai akan menimbulkan dampak negatif. 

"Ini akan mengganggu upaya pemerintah yang tengah mengembalikan pariwisata nasional yang terpuruk pasca-pandemi." ungkap dia.

Sementara itu, Pelingsir Puri Agung Singaraja Buleleng Bali, Anak Agung Ngurah Ugrasena, menyampaikan kekhawatirannya akan adanya provokator pada acara apel tersebut. 

Sehingga dapat menimbulkan kericuhan di Bali yang tentunya akan berdampak negatif bagi semua sektor industri di Pulau Dewata. 

"Kami khawatir akan adanya provokator yang dapat menimbulkan kericuhan. Sehingga mengganggu berbagai aktivitas di kawasan pariwisata terutama di Nusa dua, Badung, Bali."

"Kami mohon bapak Kapolri bisa merespon hal ini. Demikian Permohonan kami kepada bapak Kapolri Kami Ucapakan terimakasih," jelas dia. 

Dihadiri 15.000 Banser dan pendekar Pagar Nusa

Dilansir Tribunnews.com, Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Addin Jauharuddin, mengatakan setidaknya 15 ribu anggota Banser dan Pagar Nusa akan hadir dalam Apel Kesetiaan kepada NKRI dan Kiai NU di Lapangan Padanggalak, Denpasar, Bali pada Jumat (23/8/2024).

Addin menegaskan bahwa apel tersebut dilaksanakan semata-mata untuk menunjukkan loyalitas Banser dan Pagar Nusa kepada kiai NU.

Dia juga menampik kegiatan itu terkait dengan agenda politik praktis di Pulau Dewata.

Hal itu disampaikan oleh Addin saat memimpin Apel Kesetiaan Kepada NKRI dan Kyai NU bersama Ketua Umum Pagar Nusa Muchamad Nabil Haroen.

”Apel Kesetiaan ini tidak ada sangkut pautnya dengan agenda politik praktis mana pun, termasuk (Muktamar) PKB,” kata Addin.

Dia juga menyebut, Banser dan Pagar Nusa sebagai badan otonom di bawah NU merasa perlu mengambil sikap atas dinamika yang muncul baru-baru ini.

Menurutnya, Apel Kesetiaan Kepada NKRI dan Kiai NU penting dilakukan. Sebab, selain menunjukkan loyalitas kepada kiai NU, mereka ingin memastikan bahwa Banser dan Pagar Nusa siap bergerak kapan saja saat diberi arahan oleh para kiai NU.

Terlebih, bila ada yang dengan sengaja berlaku tidak hormat kepada mereka.

”Banyak kejadian akhir-akhir ini menimpa kiai NU. Banyak kiai NU yang dihina, dicaci maki, dikeroyok, dan sebagainya,” ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved