Pilkada 2024
Pemilik Kursi Kedua Terbanyak di DPRD, PKB Pastikan Tak Usung Kader Sendiri di Pilkada Kudus 2024
PKB Kudus memastikan tak akan mengusung kader sendiri pada Pilkada Kudus 2024. PKB akan berkoalisi dengan parpol dan calon yang punya visi-misi sama.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Yayan Isro Roziki
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memperoleh 7 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kudus pada Pimilu 2024.
Jumlah kursi PKB hanya kalah dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), yang memiliki 9 kursi di DPRD Kudus.
Meski menjadi pemilik kursi terbanyak kedua di DPRD Kudus, PKB memastikan tak akan mengusung kader sendiri pada Pilkada Kudus 2024.
Baca juga: Dari Guru SMK hingga Ketua DPRD, Profil 10 Orang yang Ikut Penjaringan PKB untuk Pilkada Kudus 2024
Baca juga: Bisa Usung Paslon Sendiri di Pilkada Kudus 2024, Masan: PDIP Terbuka untuk Jalin Koalisi
Baca juga: Serius Maju Pilkada Kudus 2024, Samani-Bellinda Serahkan Pakta Integritas ke Nasdem
DPC PKB Kudus memastikan, tak ada kader partai besutan Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang akan maju pada Pemilihan Bupati (Pilbup) Kudus 2024.
Walhasil partai ini pun menjadi buruan bakal calon lain untuk mencari peruntungan rekomendasi.
“Kebetulan calon internal kader tidak ada, jadi menarik bagi calon di luar PKB untuk daftar di PKB,” kata Ketua Desk Pilkada DPC PKB Kudus Soeparno, di Kantor DPC PKB Kudus, Kamis (16/5/2024).
Soeparno mengatakan, sampai saat ini sudah ada 15 orang yang mendaftarkan diri melalui laman sicakada milik PKB.
Dari 15 tersebut terakhir sudah ada 7 nama yang mengembalikan formulir.
Di antara nama yang telah mendaftar di PKB dan telah mengembalikan formulir pendaftaran yaitu Ketua DPRD Kudus Masan, politisi Golkar Mawahib, mantan Sekda Kudus Sam’ani, pengusaha muda Bellinda Birton, seorang guru SMK Abdul Fatiq, dan terakhir seorang pengusaha Imam Baikuni.
Pengembalian formulir pendaftaran tersebut dinilai sebuah keseriusan dari masing-masing nama yang telah mendaftar.
Soeparno menilai, PKB sebagai entitas partai politik menjadi salah satu magnet untuk maju sebagai kepala daerah.
Apalagi PKB merupakan salah satu partai yang cukup moncer di Kudus.
“Kamu terima kasih karena semakin banyak yang minat di PKB. Artinya PKB menjadi seksi,” kata Soeparno.
Kemudian untuk rekomendasi maju sebagai calon dalam Pilkada Kudus 2024, Soeparno memastikan bahwa hal tersebut sepenuhnya menjadi keputusan DPP PKB.
Pihaknya sekadar memfasilitasi secara administratif.
Dia memastikan, nama-nama yang nantinya diusung PKB adalah mereka yang memiliki visi dan misi senapas dengan PKB.
Kemudian terkait komitmen antara calon yang diusung dengan PKB, nantinya akan ada pertemuan khusus yang dilakukan oleh DPP PKB.
Salah satu bakal calon yang mendaftar lewat PKB Imam Baikuni mengatakan, dirinya telah mendaftar sebagai bakal calon Pilkada Kudus melalui berbagai partai.
Dia mengaku serius untuk maju sebagai calon kepala daerah. Beberapa dukungan telah mengalir pada dirinya.
Terutama dukungan dari keluarga.
Daftar 10 orang yang mengambil formulir di PKB
Sebelumnya diberitakan, sejumlah tokoh mengikuti penjaringan bakal calon bupati-bakal calon wakil bupati, yang digelar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kudus 2024.
Sosok yang mengambil formulir pendaftaran bakal calon bupati-wakil bupati di DPC PKB Kudus, pada Minggu (5/5/2024), bermaca-macam.
Mulai dari guru sekolah menengah kejuruan (SMK), Pegawai Negeri Sipil (PNS), pengusaha, hingga Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kudus.
Total PKB menerima 10 pendaftar bakal calon bupati dan wakil bupati.
Ke-10 orang yang mengambil formulir pendaftaran di PKB Kudus, adalah:
- Masan, Ketua DPRD cum Ketua DPC PDIP Kudus
- Sandung Hidayat, politikus Partai Gerindra
- Mawahib, politikus Golkar
- Mantan Sekda Kudus yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas Arpus, Samani Intakoris
- Abdul Fatiq, guru SMK Raden Umar Said
- Dokter muda, Bellinda Putri Sabrina Birton
- Sugeng, swasta
- Aksan Qomarullah, swasta
- Mochamad Tommy Adrianto, swasta
- Mohammad Riki Pujianto, swasta
Ketua DPC PKB Kudus, Mukhasiron mengatakan, pendaftaran dan penjaringan calon bupati dan wakil bupati di PKB Kudus dibuka hingga 31 Mei.
Batas pengambilan formulir pendaftaran hingga 15 Mei, sedangkan batas pengembalian formulir pendaftaran maksimal 31 Mei.
Pihaknya terbuka bagi siapa saja yang ingin mendaftar sebagai calon bupati dan wakil bupati melalui PKB.
Termasuk tokoh-tokoh yang sudah bermunculan dan digadang-gadang menjadi kandidat cabup dan cawabup.
"Kami DPC hanya memfasilitasi, setelah itu Cabup dan Cawabup komunikasi lebih lanjut ke DPW dan DPP."
"Sejauh ini baru ada 10 pendaftar, selanjutnya mengikuti tahapan-tahapannya," terangnya.
Mukhasiron menyebut, semua nama yang mendaftar cabup dan cawabup melalui PKB bakal diusulkan ke DPP untuk mendapatkan rekomendasi.
DPP PKB bakal melakukan uji kelayakan dan kompetensi (UKK) sebagai acuan pemberian rekomendasi tahap pertama.
Rekomendasi tahap pertama biasanya turun untuk beberapa nama, selanjutnya diberi kesempatan untuk berkomunikasi dengan partai lain yang mempunyai kursi di DPRD.
"Nama yang dapat rekomendasi tahap pertama diberi kesempatan komunikasi internal dengan PKB dan komunikasi eksternal dengan partai lain yang punya kursi sebagai syarat mengusung cabup dan cawabup," tambahnya.
Hasil komunikasi dengan partai politik lain menjadi acuan DPP menurunkan rekomendasi final bagi pasangan cabup dan cawabup.
Selanjutnya fokus pada tahap pencalonan di KPU.
"Kemungkinan yang daftar bakal bertambah, sudah ada dua nama lain yang kontak kami, kemungkinan menyusul."
"Intinya pada komunikasi dengan parpol lain, jika tidak bisa berkomuniksi dengan partai lain untuk menambal jumlah kursi dari yang sudah didapat PKB, maka dinilai tidak bisa menjalankan amanah rekomendasi," tegasnya.
Sementara itu, Masan mengutarakan niatnya mendaftar sebagai calon bupati dari PKB dalam rangka mengajak semua partai politik untuk menyamakan persepsi, visi dan misi membangun Kudus.
Artinya, komunikasi antar partai politik peserta Pemilu bakal dilakukan guna membangun tujuan dan harapan bersama.
"Dalam proses pesta demokrasi lima tahunan ini, silaturrahmi diperlukan supaya semakin akrab, rejeki tambah banyak."
"Ini bagian dari proses menyatukan visi dan misi. Kalau bisa dirembuk dirembuklah, dari pada menang dadi awu (jadi abu), kalah dadi areng (jadi arang)," kata dia.
Masan menilai, dalam satu proses demokrasi tidak harus menghadirkan pertarungan yang hebat, bisa melalui musyawarah mufakat untuk menentukan pembangunan Kudus lima tahun ke depan semakin sejahtera.
Dengan kata lain, membangun pola pemikiran sama, bergerak bersama, serta melakukan perjuangan yang sama.
Pihaknya juga terbuka bagi siapa saja yang mendaftar Cabup dan Cawabup melalui PDI Pejuangan.
Dalam rangka menyatukan visi dan misi melalui komunikasi politik yang baik.
"Saya juga sudah daftar di beberapa partai politik, ada Nasdem, PPP, PDI Perjuangan, dan ini PKB."
"Insya Allah kalau ada yang bisa dirembuk, lebih baik dirembuk, komuniasi dengan seluruh partai politik sudah dilakukan."
"Mari wujudkan pemimpin yang bisa memenuhi harapan masyarakat," tegasnya. (*)
| Partisipasi Pemilih Pilkada Blora Hanya 71,24 Persen, Lebih Rendah dari Target KPU |
|
|---|
| Minoritas Ganda, Agustina Wilujeng Menang Pilwakot Semarang, Komnas HAM: Percontohan Indonesia |
|
|---|
| Samani-Bellinda Klaim Kemenangan 52,7 Persen di Pilkada Kudus: Jati Lumbung Suara Terbesar |
|
|---|
| Hampir Gagal Ikut Pilkada Papua Barat Daya, Paslon Arus Unggul Exit Poll di Wilayah Padat Pendduk |
|
|---|
| Nyoblos di TPS 03 Kaliombo, Jadug: Masyarakat Jepara Sudah Cerdas Tentukan Pemimpin |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/Pertemuan-salah-seorang-bakal-calon-pada-Pilkada-Kudus-2024-di-kantor-DPC-PKB-Kudus.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.