Lebaran 2024

56 Persen Pemudik Pilih Jalur Darat, Saldo e-Toll Bisa Jadi Kendala, BPJT Sampaikan Pesan Ini

56 persen pemudik memilih jalur darat untuk pulang kampung. BPJT menyebut, e-toll bisa jadi kendala saat mudik. Lalu, bagaimana mengantisipasinya?

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Yayan Isro Roziki
Tribunmuria.com/ Iwan Arifianto
Ilustrasi kepadatan kendaraan pemudik di pintu tol. 

56 persen pemudik memilih jalur darat untuk pulang kampung. BPJT menyebut, e-toll bisa jadi kendala saat mudik. Lalu, bagaimana mengantisipasinya?

TRIUBUNJATENG.COM, SEMARANG - Ketidakcukupan saldo e-toll atau kartu tol disebutkan menjadi salah satu penyebab kemacetan mudik.

Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Tulus Abadi mengatakan pada mudik Natal dan Tahun Baru 2023/2024, tercatat ada sekitar 28 ribu pengemudi mengalami ketidakcukupan saldo tol.

Dia mengimbau agar pengguna jalan tol dapat melakukan antisipasi kecukupan saldo pada mudik Lebaran 2024 ini.

Hal itu agar tidak menimbulkan kemacetan karena harus mengisi saldo terlebih dulu atau meminjam kartu pengguna jalan di belakangnya.

"Kecukupan saldo ini belum terinformasi dengan baik. Sudah ada kenaikan tarif di beberapa ruas, misalnya di Cikampek. Dari biasanya gol 1, Rp20 ribu, sekarang Rp27 ribu.

Oleh karena itu hendaknya kecukupan saldonya ditambah 30-40 persen dari tahun lalu," kata Tulus dalam dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bertema ‘193,6 Juta Orang Mudik, Bagaimana Antisipasi Pemerintah?’ secara virtual, Senin (25/3/2024).

Tulus menjelaskan, pihaknya telah melakukan beberapa antisipasi kemacetan di ruas tol selama arus mudik dan arus balik Lebaran nantinya.

Antisipasi dilakukan di antaranya dengan melakukan perbaikan pengaturan sistem rest area agar tidak menjadi penyebabkemacetan lalu lintas.

“Salah satu penyebab kemacetan tol ada di penggunaan rest area. Kami sudah sosialisasikan ke pengelola rest area, hendaknya pemudik tidak berlama-lama saat di rest area."

"Kami akan batasi paling lama 30 menit supaya tidak terjadi penumpukan,” jelasnya.

Ia mengklaim pihaknya telah melakukan antisipasi agar pengemudi juga tidak berlama-lama di rest area, yakni dengan menambah toilet portable agar tidak terjadi antrian panjang.

Selain itu, mengimbau kepada pemilik restoran atau tenant di rest area agar melakukan pelayanan yang cepat atau bisa memberlakukan pesan makanan take away.

“Kami akan berlakukan sistem tutup-buka agar ketika rest area ini sudah penuh, maka pemudik bisa menggunakan rest area setelahnya."

"Hal itu juga dimaksudkan agar pengemudi tidak parkir di bahu jalan di dekat rest area,” terangnya.

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved