Pilpres 2024

Pj Gubernur Jateng Jemput Prabowo, Pengamat Undip: Tak Cerminkan Netralitas, Tendensi Keberpihakan

Pengamat politik Undip Wahid Abdulrahman nilai sikap Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana jemput Capres Prabowo tak cerminkan netralitas, tendensi berpihak

Istimewa
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana saat membuka seminar dengan tema 'Masa Depan ASN yang Profesional dan Bebas dari Intervensi Politik' di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang pada Rabu (15/11/2023). 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Pengamat Politik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Wahid Abdulrahman, menilai perilaku Nana sangat bertentangan dengan semangat netralitas.

Hal ini terkait dengan sikap Nana yang menjemput langsung Prabowo Subianto yang hendak menghadiri acara ultah PSI di Jatidiri Semarang pada 9 Desember 2023 kemarin.

Ia menilai, perilaku Nana Sudjana yang menjemput langsung Prabowo Subianto tidak lah proporsional.

Baca juga: Ultah ke-9 PSI di Jatidiri Semarang Dihadiri Kaesang dan Prabowo, Diisi Joget-joget dan Karaoke

Baca juga: Jadi Capres Terkaya, Prabowo Ngaku Bokek setelah Kalah Pilpres: Baru Sempat ke Aceh Sejak 2019

Baca juga: Polemik Ndasmu Sastrawan Banyumas Ahmad Tohari: Itu Kasar, Tak Sopan, Bukan Bahasa Sehari-hari

Wahid menegaskan, sikap Nana Sudjana dinilai tak mencerminkan netralitas aparatur sipil negara (ASN), padahal selama ini Nana Sudjana kerap menekankan netralitas kepada para bawahannya.

"Itu jelas tidak proporsional. Sangat kontraproduktif dengan semangat netralitas. Ini kan tahun politik seharusnya hal sensitif (seperti ini) paham," kata Wahid, Kamis (28/12/2023).

Ia menegaskan, Nana Sudjana yang menjemput langsung mantan Danjen Kopassus yang datang dalam kapasitas sebagai capres, sangat sensitif.

Menurut dia, langkah Nana yang cenderung tidak netral ini bisa jadi akan dicontoh oleh kepala daerah.

"Ini kan tahun politik seharusnya hal sensitif seperti ini paham."

"Nanti bisa dicontoh, jadi template, pada posisi apa (boleh menjemput) apalagi kalau itu ultah partai," tegas Wahid melalui sambungan telepon, Kamis (28/12/2023).

Menurutnya sikap Nana telah menggambarkan kecondongan pada pihak tertentu dalam pemilu ini.

Pasalnya Prabowo datang sebagai capres pasangan calon nomor urut 2 yang hendak mendatangi acara HUT PSI.

"Saya yakin itu bukan karena ketidakpahaman, tapi memang ada tendensi terhadap keberpihakan ke sana, karena kalau semangat netralitas tidak harus seperti itu."

"Apa iya semua menteri dan pejabat disambut gubernur? Kan bisa dipertanyakan," tambahnya.

Mengingat Nana kerap mengampanyekan pemilu damai dan pentingnya netralitas menjelang Pemilu 2024 bagi ASN dan TNI, Polri yang bertugas di Jateng, hal ini dinilai tak sesuai.

"Cuma sekali lagi ini kan Jateng, penguasanya sedang punya hajat dan Jateng menjadi salah satu penentu kemenangan."

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved