Pilpres 2024
Pj Gubernur Jateng Jemput Prabowo, Pengamat Undip: Tak Cerminkan Netralitas, Tendensi Keberpihakan
Pengamat politik Undip Wahid Abdulrahman nilai sikap Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana jemput Capres Prabowo tak cerminkan netralitas, tendensi berpihak
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Pengamat Politik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Wahid Abdulrahman, menilai perilaku Nana sangat bertentangan dengan semangat netralitas.
Hal ini terkait dengan sikap Nana yang menjemput langsung Prabowo Subianto yang hendak menghadiri acara ultah PSI di Jatidiri Semarang pada 9 Desember 2023 kemarin.
Ia menilai, perilaku Nana Sudjana yang menjemput langsung Prabowo Subianto tidak lah proporsional.
Baca juga: Ultah ke-9 PSI di Jatidiri Semarang Dihadiri Kaesang dan Prabowo, Diisi Joget-joget dan Karaoke
Baca juga: Jadi Capres Terkaya, Prabowo Ngaku Bokek setelah Kalah Pilpres: Baru Sempat ke Aceh Sejak 2019
Baca juga: Polemik Ndasmu Sastrawan Banyumas Ahmad Tohari: Itu Kasar, Tak Sopan, Bukan Bahasa Sehari-hari
Wahid menegaskan, sikap Nana Sudjana dinilai tak mencerminkan netralitas aparatur sipil negara (ASN), padahal selama ini Nana Sudjana kerap menekankan netralitas kepada para bawahannya.
"Itu jelas tidak proporsional. Sangat kontraproduktif dengan semangat netralitas. Ini kan tahun politik seharusnya hal sensitif (seperti ini) paham," kata Wahid, Kamis (28/12/2023).
Ia menegaskan, Nana Sudjana yang menjemput langsung mantan Danjen Kopassus yang datang dalam kapasitas sebagai capres, sangat sensitif.
Menurut dia, langkah Nana yang cenderung tidak netral ini bisa jadi akan dicontoh oleh kepala daerah.
"Ini kan tahun politik seharusnya hal sensitif seperti ini paham."
"Nanti bisa dicontoh, jadi template, pada posisi apa (boleh menjemput) apalagi kalau itu ultah partai," tegas Wahid melalui sambungan telepon, Kamis (28/12/2023).
Menurutnya sikap Nana telah menggambarkan kecondongan pada pihak tertentu dalam pemilu ini.
Pasalnya Prabowo datang sebagai capres pasangan calon nomor urut 2 yang hendak mendatangi acara HUT PSI.
"Saya yakin itu bukan karena ketidakpahaman, tapi memang ada tendensi terhadap keberpihakan ke sana, karena kalau semangat netralitas tidak harus seperti itu."
"Apa iya semua menteri dan pejabat disambut gubernur? Kan bisa dipertanyakan," tambahnya.
Mengingat Nana kerap mengampanyekan pemilu damai dan pentingnya netralitas menjelang Pemilu 2024 bagi ASN dan TNI, Polri yang bertugas di Jateng, hal ini dinilai tak sesuai.
"Cuma sekali lagi ini kan Jateng, penguasanya sedang punya hajat dan Jateng menjadi salah satu penentu kemenangan."
Minta MK Percepat Pelantikan Presiden Terpilih, Pemohon: yang Menjabat Sudah Berkurang Pengaruhya |
![]() |
---|
Ganjar Tegas Oposisi: Tegakkan Moralitas Politik, Cara Lain Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
Terima Putusan MK, Ganjar-Mahfud Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran: Bersatu Kembali untuk Bangsa |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Putusan MK Tolak Gugatan Ganjar-Mahfud, Sengketa Pilpres 2024 |
![]() |
---|
Sidang Putusan MK, Majelis Hakim Mahkamah Tolak Gugatan Sengketa Pilpres dari Paslon Amin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.