Berita Video
Video Seribuan Santri Assa'idiyyah Kudus Makan Siang Minum Susu Bersama
Santri Ponpes Assa'idiyyah Kabupaten Kudus gelar tradisi makan siang dan minum susu bersama. Kegiatan ini diklaim tak terkait program capres tertentu.
Penulis: Saiful MaSum | Editor: Tim Video Editor
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Berikut ini video Seribuan Santri Assa'idiyyah Kudus Makan Siang Minum Susu Bersama.
Seribuan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Assa'idiyyah Kabupaten Kudus kembali menggelar tradisi makan siang dan minum susu bersama di komplek pemakaman Mbah Hamzah Krapyak, Desa Kirig, Kecamatan Mejobo, Rabu (29/11/2023).
Kegiatan itu disebut sebagai tradisi yang sudah berjalan sejak pondok pesantren Assa'idiyyah berdiri, kurang lebih sudah berjalan 20 tahunan.
Para santri mendapatkan makanan gratis lengkap dengan susu siap minum dalam kegiatan makan siang dan minum susu serentak.
Pengasuh sekaligus Ketua Yayasan Assa'idiyyah Kudus, Abdul Halim Anwar mengatakan, tradisi makan siang dan minum susu sudah dilakukan santrinya sejak dahulu.
Dengan maksud menyiapkan santri yang tangguh, kuat, dan berjiwa bersih layaknya susu.
Kata dia, tradisi ini tidak berkaitan dengan program capres-cawapres mana pun, dan tidak berkaitan dengan unsur politik dari siapapun.
Meskipun dalam pelaksanaan kegiatan, terdapat spanduk bergambar kartun sosok dua pria berpostur gemuk dan kurus.
Serta bertuliskan 'makan siang dan minum susu untuk Indonesia emas'.
"Kami mengulang kegiatan awal (sejak dahulu). Saat ini kami lakukan (makan siang dan minum susu) selapan sekali setiap Jumat Legi."
"Bulan ini kami adakan selamatannya sekarang, karena pelajar akan mengikuti test Jumat besok," terangnya.
Abdul Halim Anwar menjelaskan, kegiatan istigosah dibarengi dengan gerakan makan siang dan minum susu seluruh santri SMP, SMK, dan MA di lingkungan Ponpes Assa'idiyyah Kudus sudah dilakukan sejak berdirinya pondok pesantren. Mulai dari 5 santri, 10 santri, hingga seribuan santri saat ini.
Santri Assa'idiyyah juga punya jargon 'ayo ngaji ayo sekolah, mangan bareng menyelesaikan masalah'.
Program dan jargon tersebut yang dibangun Ponpes Assa'idiyyah dalam rangka memberikan jiwa yang kuat, akal yang kuat, dan badan yang sehat kepada santri.
Abdul Halim menegaskan, gerakan makan siang dan minum susu bisa dilakukan siapa saja. Siapapun anak bangsa bisa meniru program ini.
Pihaknya meyakini jika program ini bisa ditiru banyak orang, dapat mendukung terciptanya tubuh yang sehat dan kuat.
"Program kami bisa dilakukan siapa saja, bangsa ini boleh meniru kita. Mau 1, mau 2, mau 3, siapapun boleh," tegasnya.
Menurut Abdul Halim, gerakan membiasakan minum susu dan makan siang merupakan hal yang positif.
Kesadaran ini bisa ditanamkan setiap orang dalam rangka mewujudkan pribadi yang lebih sehat.
Membantu santri dalam memahami ajaran ilmu agama dan pengetahuan umum sebagai bekal terjun ke masyarakat.
Pihaknya juga mengajarkan kepada santri tentang perumpamaan jiwa yang bersih layaknya putihnya susu.
Mengajarkan semangat patriotisme dan nasionalisme dengan menciptakan kesan merah putih pada telur yang dipotong.
Abdul Halim juga mengajarkan santrinya budidaya ikan sebagai bahan konsumsi setiap hari, mulai dari lele hingga gurame.
Semua itu dilakukan dalam rangka membangun generasi penerus bangsa yang unggul.
"Kalau ini bisa ditiru setiap hari, jauh lebih baik," tuturnya. (sam)
Video 15.600 Warga Kudus Masih Menganggur |
![]() |
---|
Video Disdikpora Jepara Minta Sekolah Cek Kendaraan Sebelum Outing Class |
![]() |
---|
Video Hingga Mei 2024 Perceraian di Kab Blora Capai 815 Kasus |
![]() |
---|
Video Kusnan Produsen Boneka Unta Dari Kudus Jadi Langganan Biro Haji Umrah di Indonesia |
![]() |
---|
Video Warga Desa Bulungkulon Kudus Keracunan Massal Sepulang Tahlilan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.