Pesawat TNI Jatuh

Kronologi Lengkap dan Identitas 2 Pesawat TNI AU Jatuh di Pasuruan, Home Base di Lanud Malang

Kadispenau, Marsekal Pertama TNI Agung Sasongko Jati membeberkan kronologi lengkap jatuhnya dua pesawat TNI AU di Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11).

Instagram @seputar_pasuruan
Pesawat TNI AU jatuh dan terbakar di lereng Gunung Bromo turut Kabupaten Pasuruan. 

TRIBUNMURIA.COM, MALANG - Kadispenau, Marsekal Pertama TNI Agung Sasongko Jati membeberkan kronologi lengkap jatuhnya dua pesawat TNI AU di Pasuruan, Jawa Timur (Jatim), Kamis (16/11/2023).

Saat mengalami insiden kecelakaan itu, pesawat nahas sedang mengikuti latihan formasi.

Kedua pesawat mengalami kecelakaan kecelakaan setelah 20 menit take off dari Lanud Abdul Rahman Saleh Malang.

Baca juga: Berikut Detik-detik Pesawat TNI AU Jatuh di Lereng Bromo Pasuruan, Warga Dengar Dentuman Keras

Baca juga: Adik Prabowo Ungkap Korupsi di Kemenhan Gila-gilan, Hashim: Mark Up hingga 1.250 Persen

Baca juga: Cerita Mistis Warga Sekitar Lokasi Jatuhnya Pesawat T-50i di Blora, Punden Pertapaan Eyang Suro

Selanjutnya, pesawat jatuh di kawasan lereng Gunung Bromo, tepatnya di Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan.

Kedua pesawat pesawat itu memiliki nomor punggung TT-3111 dengan penumpang Letkol Pnb Sandhra Gunawan sebagai Frontseater dan Kolonel Adm Widiono bertindak sebagai Backseater.

Kemudian pesawat kedua nomor punggung TT-3103 dengan dua penumpang Mayor Pnb Yuda A.

Seta selaku Frontseater dan Kolonel Pnb Subhan sebagai Backseater.

Kronologi

Kadispenau, Marsekal Pertama TNI Agung Sasongko Jati mengatakan kedua pesawat tempur itu take off dari Lanud Abdurrachman Saleh pukul 10.51 WIB bersama dua pesawat lainnya.

Artinya ada empat pesawat yang melakukan penerbangan saat itu, untuk misi latihan Profisiensi Formation Flight rute ABD – Area - ABD (Alpha, Bravo, Charlie, Delta, Med-Low).

"Kemudian pada pukul 11.18 WIB lost contact saat menerjang awan," ungkapnya dalam konferensi pers di Gedung Cakrawala Lanud Abdulrachman Saleh, Kamis (16/11/2023).

Faktor cuaca

Sementara ini, penyebab kecelakaan itu disimpulkan akibat faktor cuaca buruk, usai menerjang awan.

"Saat menerjang awan, kedua pesawat bisa melalui awan."

"Namun kedua pesawat lain hilang kontak. Saat dicari dan dikontak sudah tidak ada balasan lagi," ujarnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved