Berita Nasional

Prabowo Rendahkan Perjuangan Rakyat Rempang, Sebut Kerusuhan Ulah Intelijen Asing

Aksivis HAM Usman Hamid menyebut Prabowo Subianto telah merendahkan perjuangan rakyat Rempang, dengan menyebut kerusuhan Rempang ulah intelijen asing.

|
KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA A
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto usai membuka 'Simposium Geopolitik & Geostrategis Global serta Pengaruhnya terhadap Indonesia' di kompleks Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, pada Kamis (2/11/2023). 

TRIBUNMURIA.COM, JAKARTA - Pernyataan bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto yang menyebut kerusuhan Rempang adalah ulah intelijen asing menuai respon negatif.

Pernyataan Prabowo ini dinilai telah merendahkan perjuangan rakyat Rempang untuk menuntut dan mendapatkan hak-hak mereka sebagai warga negara.

Hal ini disampaikan oleh aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Usman Hamid.

Usman menyebut pernyataan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto yang menyebut kerusuhan di Rempang, Batam sebagai campur tangan asing terkesan tendensisu.

Pernyataan itu, kata dia, merendahkan perjuangan masyarakat Rempang.

Karena menurut Usman, kerusuhan tersebut terjadi karena masyarakat Rempang benar-benar ingin mempertahankan tempat tinggal mereka dari proyek Rempang Eco City.

"Pernyataan itu juga merendahkan perjuangan masyarakat Rempang yang benar-benar mempertahankan hidupnya dari penggusuran paksa oleh pemerintah," kata Usman saat dihubungi, Jumat (3/11/2023).

Sebaiknya Evaluasi Sekretaris Tim Pencari Fakta (TPF) Munir ini menyebut pernyataan Prabowo tidak memiliki dasar yang jelas.

Retorika tersebut, kata Usman, hanya membelah sentimen asing seolah-olah menunjukan diri sebagai seorang nasionalis.

"Retorika seperti itu berbahaya," tuturnya.

Selain itu, Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia ini menyebut pernyataan Prabowo terkesan memutarbalikan fakta kebenaran terkait Rempang.

"Fakta sebenarnya jelas bahwa yang membawa kepentingan asing adalah pemerintah, yaitu perusahaan kaca Xinyi dari RRC, tetapi itu mau diputarbalikan seolah yang membawa kepentingan asing adalah masyarakat Rempang," tandasnya.

Sebelumnya, Menhan Prabowo Subianto mengatakan bahwa konflik di Pulau Rempang, Batam dicampuri oleh pihak intelijen luar negeri.

Hal itu diungkapkan Prabowo saat membuka "Simposium Geopolitik & Geostrategis Global serta Pengaruhnya terhadap Indonesia" di Kompleks Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, pada Kamis (2/11/2023).

Awalnya, Prabowo menyebutkan bahwa Indonesia merupakan negara yang besar dan memiliki kekayaan mineral.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved