Bisnis dan Keuangan

Mendagri Sebut Beras di Tahun Politik Berpotensi Sumbang Inflasi: Banyak Permintaan untuk Kampanye

Mendagri Tito Karnavian menyebut komoditas beras sebagai penyumbang andil inflasi yang tinggi perlu diwaspadai, akan banyak permintaan untuk kampanye.

KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG
Ilustrasi beras - Mendagri Tito Karnavian menyebut komoditas beras sebagai penyumbang andil inflasi yang tinggi perlu diwaspadai, akan banyak permintaan untuk kampanye. 

Mendagri Tito Karnavian menggarisbawahi komoditas beras sebagai penyumbang andil inflasi yang tinggi perlu diwaspadai. Telebih menjelang tahun politik.

TRIBUNMURIA.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara luring dan daring di Sasana Bhakti Praja, Kemendagri pada Senin, (4/9/2023).

Sekda Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko didampingi Kepala Dinas Perhubungan Ony Sulistijawan dan Siti Nurjanah selaku Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Kabupaten Jepara beserta perwakilan dinas terkait turut hadir secara daring.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), Mendagri menjelaskan angka inflasi pada Agustus 2023 sebesar 3,27 persen (Year to Year) lebih tinggi terhadap Agustus 2022.

Namun, sebetulnya terjadi deflasi dari Agustus terhadap Juli 2023 (Month to Month) sebesar -0,02 persen.

Sedangkan inflasi dari tahun kalender Agustus 2023 terhadap Desember 2022 sebesar 1,43 persen.

“Kalau dilihat dari Year to Year itu dikarenakan di tahun lalu ada kenaikan BBM sehingga base effect di tahun lalu memang tinggi."

"Namun dari data month to month Juli ke Agustus 2023 sebetulnya menurun atau deflasi,"kata Tito Karnavian

Tito pun menggarisbawahi komoditas beras sebagai penyumbang andil inflasi yang tinggi perlu diwaspadai.

Sebab, di tahun politik ini akan terjadi kenaikan permintaan, sebab diprediksi akan banyak kontestan politik yang kampanye dengan pembagian beras.

"Selain juga karena penurunan produksi imbas dari El Nino," katanya.

Plt Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti pun tidak menampik adanya deflasi tersebut.

Ia turut menjelaskan bahwa deflasi bulan Agustus 2023 secara month to month, komoditas yang berkontribusi pada harga bergejolak adalah daging ayam ras, bawang merah, telur ayam ras, dan kacang Panjang.

“Bawang merah mengalami deflasi di hampir seluruh wilayah di Indonesia. Beras jd andil terbesar dari 90 kota inflasi ada 86 mengalami inflasi di bulan Agustus 2023."

"Penyumbang terbesar lain adalah cabe rawit, cabe merah, sebagai penyumbang andil terbesar Agustus yang mengalami kenaikan IPH tertinggi,” papar Widyasanti.

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved