Hukum dan Kriminal

WASPADA, Akal-akalan VCS Berbayar Berujung Pemerasan: 200K Full Body Beb

Aksi kriminal berkedok Video Call Sex (VCS) berbayar masih menjadi ladang para penipu untuk beraksi.

|
Penulis: Iwan Arifianto | Editor: Muhammad Olies
Istimewa
Tangkapan layar pemesanan VCS berbayar 

Kejahatan sosio engineering berupaya memanipulasi korban dengan informasi sangat menyedihkan dan sebaliknya.

"Menghadapinya harus tenang baru direspon. Diverifikasi dan validasi, jangan sampai transaksi apapun," lanjut Huda.

Ia menambahkan, aktivitas VCS sah-sah saja sejauh dilakukan bersama pasangan sah.

Hanya saja, jangan sampai ada aktivitas penyimpanan. Sebab, ditakutkan ketika handphone hilang atau diserang hacker bisa disalahgunakan.

"Misal tidak ada hubungan resmi mending ga usah VCS," katanya.

Sedangkan Pendamping hukum dari LBH Semarang, Ignatius Rhadite mengatakan, pernah didatangi korban VSC berbayar di tahun 2022.

Korban panik lantaran diperas hingg hampir Rp5 juta akibat diancam video VCS akan disebar.

"Jadi aktivitas VCS direkam layar, video itulah jadi alat untuk memeras korban," jelasnya.

Pikanya langsung mengambil langkah dengan melakukan somasi.

Somasi tersebut dilakukan untuk menyerang balik pelaku.

"Misal ada korban lainnya jangan dituruti mentransfer uang ke pelaku, lebih baik langsung lapor ke polisi atau pendamping hukum," ucapnya.

Lembaga lainnya mencatat, ada belasan kasus kekerasan berbasis gender online (KBGO) atau kekerasan seksual berbasis elektronik (KSBE) yang dilaporkan korban setiap tahunnya.

Semisal dari LBH APIK Semarang mendapatkan aduan 17 kasus. "Aduan yang kami terima mayoritas pelaku dari orang terdekat," ucap Direktur LBH APIK Semarang Rara Ayu Hermawati. (iwn)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved