Berita Pati
Kisah Pengusaha Logam di Juwana Pati Bangkit dari Keterpurukan di Ambang Kebangkrutan
Pernah terjerat hutang ratusan juta hingga usaha pengolahan logamnya di ambang kebangkrutan tak membuat Winarto warga Juwana, Pati, patah semangat.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Yayan Isro Roziki
Ia mengisahkan, dulu sang ayah menjalankan usaha pembuatan keran air dari bahan kuningan.
Menjelang Winarto lulus sekolah, bisnis itu bangkrut dipicu harga kuningan yang melambung.
Ketidaksesuaian antara ongkos produksi dengan harga yang disanggupi konsumen membuat ayahnya waktu itu merugi puluhan juta rupiah dan terpaksa gulung tikar.
"Setelah lulus sekolah, karena tidak ada biaya untuk lanjut ke perguruan tinggi, saya berinisiatif membuka lagi usaha kuningan ayah yang sudah tutup hampir satu tahun."
"Dari yang awalnya produksi keran air, saya alihkan buat aksesoris bangunan, khususnya aksesoris pintu dan jendela," kisah dia.
Dari awal merintis usaha hingga tahun 2010, bisnis yang dilakoni Winarto mengalami pasang-surut. Hal ini menurutnya antara lain dipicu harga kuningan yang tidak stabil.
Tahun 2010 menjadi masa terberat bagi Winarto. Ketika itu dia ditipu oleh sejumlah relasi. Barang produksinya dibawa oleh sejumlah sales, tapi nota tagihannya tidak dibayar.
"Semua tagihan tidak terbayarkan. Banyak tagihan yang saya dikasih giro, tapi ternyata tidak ada isinya, kosong semua, saya ditipu. Dulu total saya hitung (rugi) ada sekitar Rp850 juta," ungkap dia.
Para relasi itu, sebagian besar menghilang tanpa melunasi kewajibannya pada Winarto.
"Entah karena harga jual minim atau kebutuhan hidup mereka di rumah yang terlalu mewah, mereka tidak bisa bayar."
"Banyak yang lalu menghilang. Sebagian ada yang bayar walau cuma 50 persen dari nominal nota."
"Tapi yang tidak bayar sama sekali juga ada," jelas Winarto.
Akibat piutang yang macet itu, dia jadi bermasalah dengan perbankan. Utang modal senilai ratusan juta rupiah tak mampu dia cicil. Kredit macet.
"Waktu itu saya bermasalah dengan dua bank. Bahkan tiga bank. Karena nama saya dipakai seorang relasi di salah satu bank. Hancur-hancuran waktu itu," kenang Winarto.
Selain kredit macet di bank, dia waktu itu juga harus merawat ibunya yang sakit.
YDIB Gelar Vaksinasi Influenza dan Beri Susu untuk Anak Pekerja BRI Pati: Penting Jaga Kesehatan |
![]() |
---|
Viral Warga Pati Temukan Uang Dibungkus Plastik di Kali, Berikut Pengkuan Romdloni |
![]() |
---|
Mutia Terkesan Keseruan Naik Jip dan Cicip Kopi, Wisata Jelajah Medan Terjal Pegunungan Muria |
![]() |
---|
Bupati Pati Sorot Belanja Pegawai Daerah: Dihemat 5 Persen Saja Hasilkan Rp70 M untuk Infrastuktur |
![]() |
---|
Kronologi ABK Asal Kudus Tewas Tenggelam di Sungai Juwana: Terpeleset, Kepala Terbenam di Lumpur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.