Seni dan Budaya

Melihat Sentra Pembuatan Topeng Khas Wonosobo di Kampung Sruni, Diminati Wisatawan Mancanegara

Topeng khas Wonosobo biasa digunakan untuk pelengkap pertunjukan tari seperti dalam pertunjukan tari topeng lengger.

Penulis: Imah Masitoh | Editor: Muhammad Olies
Tribunmuria.com/Imah Masitoh 
Bowo menunjukkan topeng khas Wonosobo yang dibuatnya di Kampung Sruni, Kelurahan Jaraksari, Wonosobo, Selasa (9/5/2023).    

TRIBUNMURIA.COM, WONOSOBO - Topeng khas Wonosobo menjadi salah satu incaran wisatawan yang berkunjung ke Kota di Atas Awan. 

Topeng itu bisa menjadi buah tangan khas Wonosobo

Topeng khas Wonosobo punya keunikan tersendiri.

Kerajinan tangan ini kerap dijadikan hiasan ruangan untuk memberikan kesan antik. 

Topeng khas Wonosobo biasa digunakan untuk pelengkap pertunjukan tari seperti dalam pertunjukan tari topeng lengger.

Salah satu tempat pembuatan topeng khas Wonosobo ada di Kampung Sruni, Kelurahan Jaraksari, Wonosobo

Bondet Lukistyo Adi Wibowo atau biasa dipanggil Bowo merupakan seniman asli Wonosobo yang biasa membuat berbagai macam karakter topeng khas Wonosobo

Keterampilannya membuat berbagai macam topeng sudah didapatkannya sejak dari kecil.

Ia bahkan belajar langsung dari kedua orang tuanya yang juga seorang seniman. 

"Membuat topeng mengalir dari bapak, keseharian bapak dulu membuat topeng juga jadi sering saya lihat, tonton, akhirnya saya tertarik mencoba membuat topeng," ungkapnya. 

Baca juga: Sanggar Ngesti Laras Wakili Indonesia ke Thailand, Siap Membawakan Tari Topeng Lengger Khas Wonosobo

Bowo mengungkapkan membuat topeng khas Wonosobo ini butuh ketelatenan dalam setiap tahapannya. 

Ia menggunakan beberapa kayu khusus saat membuat topeng khas Wonosobo.

Seperti kayu pule ataupun kayu albasia. Kayu ini dinilai lebih mudah dibentuk dan tidak gampang terkena kutu kayu. 

Tahap awal pembuatan topeng khas Wonosobo, pertama siapkan kayu berukuran sekitar 19 x 15 sentimeter. Kemudian kayu dibentuk dengan cara dipahat sesuai dengan karakter yang diinginkan. 

Setelah itu permukaan topeng yang sudah dibentuk kemudian amplas sampai halus, dilanjutkan didempul menggunakan warna base. 

Jika sudah kering dilakukan pengamplasan kembali untuk menghasilkan tekstur halus sempurna. Setelah itu tinggal dicat sesuai dengan karakter yang dibuat. Untuk mengecat dapat menggunakan cat akrilik ataupun cat minyak. 

"Karakter khas Wonosobo banyak sekali seperti Sontoloyo, Criping Kuning, Gonas Ganes, dan sebagainya," ucapnya. 

Baca juga: Wisata Batu Pandang Ratapan Angin Wonosobo, Suguhkan View Pemandangan Dieng dari Ketinggian

Baca juga: Melihat Pembuatan Alquran Raksasa di Wonosobo, Ditulis Tangan, Ada yang Setinggi Orang Dewasa

Harga satu topeng khas Wonosobo beraneka ragam mulai dari Rp 300 ribu hingga Rp 900 ribu.

Topeng yang dibuat Bowo terjual hingga Amerika, Srilanka, India, Jerman, Inggris, Malaysia, Singapura, juga Taiwan. 

Selain topeng khas Wonosobo, Bowo juga menerima pesanan topeng dengan berbagai macam karakter sesuai keinginan konsumen.

Bowo biasa menerima pesanan melalui sosial media ataupun secara langsung 

Untuk memperkenalkan topeng khas Wonosobo, Bowo juga turut membuat topeng khas Wonosobo berbahan dasar kertas. Topeng ini menyasar anak-anak agar dapat mengenal topeng sejak dini. 

"Harga topeng kertas ini lebih terjangkau berkisar Rp 25 ribu rupiah saja. Proses pembuatannya lebih sederhana. Meski terbuat dari kertas tapi diharapkan anak-anak bisa membelinya sekaligus melestarikan topeng khas Wonosobo," tandasnya. (ima) 

 

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved