Berita Internasional

Erdogan, dari Tukang Jual Limun dan Bagel Wijen Jadi Presiden Turkiye 3 Periode, Ini Profilnya

Erdogan berhasil kembali memenangi  Pilpres Turkiye putaran kedua yang diselenggarakan pada Minggu (28/5/2023). Ia menjadi Presiden Turkiye 3 periode

|
Editor: Muhammad Olies
Istimewa
Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan berbicara kepada para pendukung yang berkumpul di luar kediamannya setelah kemenangannya dalam pemilihan presiden Turkiye di distrik Kisikli di Istanbul. Foto yang diambil dan dirilis oleh Kantor Pers Kepresidenan Turkiye pada 28 Mei 2023. 

TRIBUNMURIA.COM - Warga negara Turkiye ternyata masih percaya dengan  Recep Tayyip Erdogan

Petahana ini berhasil kembali memenangi  Pilpres Turkiye putaran kedua yang diselenggarakan pada Minggu (28/5/2023).

Hasil resmi menunjukkan Erdogan meraup 52,1 persen suara dalam Pilpres Turkiye putaran kedua.

Sedangkan lawannya, Kemal Kilicdaroglu 47,9 persen suara.

Dengan ini, Erdogan berhasil memperpanjang kekuasaannya di Turkiye hingga 2028.

Dengan kata lain, Erdogan menjadi Presiden Turkiye 3 periode.

Capaian yang diraih Erdogan ini tak mulus. 

Erdogan mempertaruhkan warisannya selama dua dekade dalam pemungutan suara melawan aliansi oposisi yang kuat.

Baca juga: Tim MED-A Berangkatkan 2 Dokter Bantu Evakuasi Korban Gempa Turkiye

Erdogan  pertama kali terpilih menjadi Presiden Turkiye pada 2014, setelah menjabat sebagai Perdana Menteri sejak 2003.

 Pemilu kali ini telah dilihat sebagai salah satu yang paling penting bagi Turkiye.

Pihak oposisi yakin bahwa mereka memiliki peluang kuat untuk menggulingkan Erdogan dan membalikkan kebijakannya setelah popularitasnya dilanda krisis biaya hidup.

Sebaliknya, kemenangan Erdogan akan memperkuat citranya yang tak terkalahkan, setelah dia mengubah kebijakan domestik, ekonomi, keamanan, dan luar negeri di negara anggota NATO berpenduduk 85 juta orang itu.

Sebagaimana dikutip dari Reuters, dalam pidato kemenangan di Ankara, Erdogan berjanji untuk meninggalkan semua perselisihan dan bersatu di belakang nilai-nilai dan impian nasional.

Tetapi, dia kemudian menyerang oposisi dan menuduh Kilicdaroglu berpihak pada teroris tanpa memberikan bukti.

Dia mengatakan, pembebasan mantan pemimpin partai pro-Kurdi Selahattin Demirtas, yang dia cap sebagai "teroris," tidak akan mungkin dilakukan di bawah pemerintahannya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved