Perang Saudara di Sudan

Sepuluh Santri Ponpes Al Buruj Jepara Tiba di Jakarta, Dievakuasi Seiring Perang Saudara di Sudan

Sepuluh santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Buruj Jepara telah tiba di Jakarta pada Jumat (28/4/2023) setelah sempat terjebak di Sudan.

|
Istimewa/Dok. Ponpes Al Buruj
Sejumlah santri Ponpes Al Buruj yang berlokasi di Desa Ngabul, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, telah tiba di Jakarta, Jumat (28/4/2023) pagi tadi. Mereka sebelumnya dievakuasi dari Sudan. 

TRIBUNMURIA.COM, JEPARA- Sepuluh santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Buruj Jepara telah tiba di Jakarta pada Jumat (28/4/2023) setelah sempat terjebak di Sudan.

Akibat konflik perang saudara di Sudan,  mereka dievakuasi  ke Jeddah, Arab Saudi.

Kemudian dari Arab Saudi mereka diterbangkan ke Tanah Air.

Pengasuh Ponpes Al Buruj Abdul Baits Muhtar mengatakan, 10 santri tersebut berasal dari berbagai daerah. Beberapa di antaranya merupakan warga Jepara. Saat ini ia sudah berada di Jakarta untuk persiapan penjemputan. 

“Kalau (santri) dari Jepara sekitar 4 orang barusan (yang datang),” kata pria yang juga pengurus Ikatan Alumni Sudan saat dihubungi tribunmuria.com dari Jepara.

Baca juga: Alami Kecelakaan Bus Saat Proses Evakuasi, 4 Warga Jepara Masih Tertahan di Sudan

Baca juga: Perang Saudara Pecah di Sudan, 22 Santri Asal Jepara Dievakuasi, Sementara Ditempatkan di Arab Saudi

Sepuluh santri ini ikut rombongan evakuasi tahap pertama.

Sisanya akan ikut evakuasi tahap kedua dan ketiga. Menurut Baits, banyak santrinya yang ikut dua tahapan terakhir tersebut. 

Mereka yang sudah tiba di Jakarta, kata dia, beristirihadi di Asrama Haji sembari menunggu rombongan yang lain datang.

Setelah itu, lanjut Baits, pihaknya akan memulangkan santri tersebut ke pesantren di Desa Ngabul, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara.

Pihak keluarga santri nanti bisa menjemput di ponpes.

Hingga saat ini, dia mengaku sudah dihubungi Pemkab Jepara terkait penjemputan para santri dan WNI asal Jepara yang sudah dievakuasi dari Sudan.

Namun, ia belum mendapat kepastian apakah akan dibantu akomodasi penjemputan atau tidak.

“Kalau Pemkab tidak menyediakan (bantuan penjemputan) kami akan berusaha menyewa travel,” imbuhnya.

Diperkirakan seluruh santri akan tiba di ponpes antara hari Selasa, 2  Mei 2023.

Sebelumnya, Baits menyampaikan sebanyak 35 santrinya sempat terjebak di Sudan. 15 di antaranya merupakan santri asal Jepara.

Kini pihak pesantren telah berada di Jepara untuk menjemput para santri berhasil dievakuasi dari Jepara.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan evakuasi tahap pertama berhasil membawa 385 WNI tiba di Jakarta.

Mereka diterbangkat dari Jeddah dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesa GA 991 dan tiba di Jakarta pukul 05.46 WIB. 

Ratusan WNI itu terdiri dari, 249 perempuan, 137 laki-laki dan 43 di antaranya anak-anak.

Mereka sebelumnya dievakuasi dari Sudan menuju ke Jeddah, Arab Saudi. 

“Ini adalah ketibaan tahap pertama ke tanah air wni yang dievakuasi dari Sudan melalui Jeddah,” terangnya saat konferensi pers.

Dia mengungkapkan pemulangan WNI dari Sudan ke Indonesia dilakukan secara bertahap. Evakuasi tahap kedua dilakukan pada 29 April 2023 dan akan tiba di Indonesia pada 30 April 2023. 

Kemudian pemulangan tahap ketiha dilakukan ada 30 April 2023. Evakuasi tahap terakhir sekaligus penutup proses evakuasi akan menggunakan pesawat milik TNI AU.


 

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved