Berita Kudus
Jual Janur dan Selongsong Ketupat di Kudus, Siti Fatimah Bawa Pulang Rp 3-4 juta Per Hari
Puluhan penjual janur dan selongsong ketupat di depan Pasar Bitingan, Kabupaten Kudus mulai dibanjiri pembeli.
Penulis: Saiful MaSum | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNMURIA.COM, KUDUS - Puluhan penjual janur dan selongsong ketupat di depan Pasar Bitingan, Kabupaten Kudus mulai dibanjiri pembeli.
Beberapa di antara penjual sudah mulai berjualan sejak Senin (24/4/2023) atau H+1 Lebaran agar bisa mendapatkan omzet lebih dengan memanfaatkan hari raya ketupat tahun ini.
Seperti contoh Siti Fatimah, pedagang selongsong dan janur asal Kabupaten Kudus.
Menurut dia, penjualan janur untuk pembuatan selongsong ketupat pada tahun ini meningkat dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan diperkirakan di angka 5-10 persen, sehingga mendongkrak pendapatan setiap harinya.
Siti Fatimah menyebut, pada tahun ini, pihaknya bisa menjual hingga 10 ribu lembar janur per harinya. Beberapa di antaranya dijual dalam bentuk selongsong ketupat menyesuaikan permintaan.
"Alhamdulillah ramai, paling banyak beli dalam bentuk janur. Tapi, ada juga yang beli sudah dalam bentuk selongsong ketupat," terangnya, Kamis (27/4/2023).
Baca juga: Prakiraan Cuaca Kabupaten Kudus Hari Ini , 27 April 2023, Siang Hingga Malam Berawan
Siti Fatimah mengambil stok janur dari daerah Purworejo dan Banten. Sesampai di Kudus, dia jual mulai dari Rp 3.000 - Rp 5.000 per satu ikat (10 lembar), hingga Rp 300.000 - Rp 350.000 per seribu lembar.
Dari hasil penjualan hingga 10 ribu lembar per hari, Siti Fatimah bisa membawa pulang Rp 3 - 4 juta per hari. Diprediksi akan naik di hari terakhir penjualan pada Jumat (28/4/2023) atau H+5 Lebaran.
"Saya per harinya nyetok 10 ribu - 15 ribu lembar. Alhamdulillah laku cukup banyak, baik dalam bentuk masih janur, maupun dalam bentuk selongsong ketupat," ujarnya.
Siti Fatimah sendiri sudah 9 tahun berjualan selongsong ketupat dan janur bersama suami.
Suaminya bertugas mengambil stok janur, sementara dirinya berjualan di depan Pasar Bitingan mulai pukul 03.00 - 11.00 WIB. Pihaknya juga menjual selongsong lepet ketan bagi masyarakat yang hendak membuat jajanan lepet ketan.
"Kalau untuk selongsong ketupat Rp 7.000 per 10 biji. Untuk selongsong lepet ketan Rp 5.000 per 10 biji. Kalau ikat lepet pakai bambu Rp 1.000 per satuannya. Terakhir jualan besok Jumat," tuturnya.
Hal senada juga disampaikan Sugiyanto, pedagang janur dan selongsong ketupat asal Jepara.
Dirinya juga sudah mulai berjualan sejak Senin lalu dengan bandrol harga relatif serupa.
Sugiyanto bersyukur penjualan selongsong ketupat dan janurnya cukup ramai pada tahun ini. Sehingga bisa memperoleh tambahan penghasilan untuk keluarga.
"Besok terakhir kemungkinan akan lebih meningkat. Kalau harga menyesuaikan barang yang ada. Saat ini paling murah Rp 4.000 - Rp 5.000 per 10 lembar janur. Ada yang beli dalam jumlah ikatan besar, ada juga ikatan kecil isi 10 lembar. Kalau bentuk selongsong, jualannya per biji bisa," terang dia. (Sam)
TMMD Kodim 0722/Kudus: Menjahit Asa, Membangun Masa Depan Desa Kandangmas di Lereng Muria |
![]() |
---|
PCNU Kudus Kembalikan Dana Hibah Rp 1,3 Miliar dari Pemkab ke Kejari |
![]() |
---|
Koleksi Melimpah, Museum Situs Purbakala Patiayam Diusulkan Jadi Cagar Budaya Nasional |
![]() |
---|
Siswa Belajar dalam Kondisi Cemas, Ruang Kelas di SD Ngembalrejo Kudus Rusak sejak Lama |
![]() |
---|
Mengenal Syekh Abdul Hamid, Ulama Berdarah Kudus Mengisi Belantika Keilmuan Islam di Makkah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.