Berita Nasional
Serda MHF Dinilai Tewas Dianiaya Senior, Pihak Keluarga Ingin Jasad Korban Diotopsi Ulang
Pihak keluarga curiga dengan sebab kematian Serda Muhammad Herdi Fitriansyah (20) yang tewas gantung diri di sekitar asrama Yon Arhanud 16/Makassar
TRIBUNMURIA.COM - Pihak keluarga curiga dengan penyebab kematian Serda Muhammad Herdi Fitriansyah (MHF) (20) yang dilaporkan tewas gantung diri di sekitar asrama Yon Arhanud 16/Makassar.
Kecurigaan pihak keluarga karena ditemukan sejumlah luka tak wajar di tubuh prajurit TNI lulusan Bintara Prajurit Karier (PK) 29 Gunung Kupang, Komando Daerah Militer VI Mulawarman ( Kodam VI/MLW), Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan itu.
Usai ditemukan tewas pada Jumat (14/4/2023) pukul 15.00 Wita, jenazah korban lantas diterbangkan dari Makassar ke rumah duka di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, pada Sabtu (15/4/2023).
Juru bicara keluarga korban, Muhibin Ali, mengatakan, pihak keluarga mengetahui informasi korban meninggal dari Danton Yon Arhanud 16/Makassar yang menghubungi lewat sambungan telepon.
Berdasarkan keterangan dari pihak batalion, korban sempat melakukan ibadah shalat Jumat dan menghilang sekitar pukul 14.00 Wita.
Jasad korban kemudian ditemukan tergantung di sekitar asrama pada pukul 15.00 Wita. Pihak keluarga tidak 100 persen percaya dengan penjelasan pihak batalion karena menemukan sejumlah kejanggalan pada jasad korban.
"Setelah dilakukan pembukaan peti, diduga ada bekas lebam atau luka fisik hasil kekerasan," papar Muhibin Ali dikutip dari TribunKaltim.co, Selasa (18/4/2023).
Sebelum korban meninggal, pihak keluarga berulang kali mendapat curhatan dari korban yang sudah tidak ingin melanjutkan dinasnya.
"Mengapa otopsi ulang, karena ada kronologi sebelumnya yang bermuasal dari chat antara almarhum dengan keluarga," jelasnya.
Baca juga: Kesal Dapat Hukuman, Anggota TNI Ini Kejar Seniornya Pakai Senjata Tajam Hingga Korban Terluka
Baca juga: Kasus Penganiayaan Anggota TNI dan Warga Sipil Berujung Damai, Tersangka Telah dibebaskan
Tekanan yang dirasakan korban sudah sejak lama dan diduga berasal dari senior.
"Menyampaikan kondisi sangat tertekan ada tindakan senioritas. Ada chat almarhum ke keluarga yang menyatakan sangat tertekan secara psikis dan kekerasan fisik," sambung Muhibin Ali.
Selain meminta melakukan otopsi ulang, pihak keluarga juga akan melaporkan kasus ini.
"Karena yang bersangkutan merupakan anggota aktif TNI makanya kita langsung lapor ke Denpom dulu," tandasnya.
Sementara itu, seorang kerabat korban, Ayu, mengungkap sejumlah luka yang ditemukan di jasad korban, seperti luka robek di bibir, hidung mengeluarkan darah, serta dagu hingga rahang memar dan bengkak. Selain itu, ada juga tulang rusuk kiri lebam cekung ke dalam diduga patah, bawah ketiak kanan bengkak, betis memar, dan bagian belakang terlihat luka robek seperti bekas cambukan.
"Belakangnya entah dicambuk pakai besi, kayu, atau apalah. Yang jelas seperti tercongkel. Di leher hanya sedikit bekas jeratan. Jadi apa iya benar ponakan saya gantung diri?" tandasnya.
Menteri ATR Sebut 60 Keluarga Kuasai Hmapir 50 Persen Tanah Indonesia, LSKB: Distribusikan |
![]() |
---|
Aktivis Muda Nahdliyin Sayangkan Keterlibatan PBNU dalam Industri Tambang Ekstraktif |
![]() |
---|
MUI Minta Aparat Usut Tuntas Kasus Perusakan Bangunan Diduga Gereja Kristen di Sukabumi |
![]() |
---|
Ihwal Putusan MK Pisahkan Pemilihan Umum, Zulfikar: Sebut Momen Penyesuaian Pemilu dan Pilkada |
![]() |
---|
Mau Berwisata Keliling Pulau Dewa Lebih Santai dan Nymana? Bali Touristic Sarankan Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.