Kasus Penganiayaan Anggota TNI dan Warga Sipil Berujung Damai, Tersangka Telah dibebaskan

TRIBUNMURIA.COM, SALATIGA – Kasus penganiayaan warga sipil dengan anggota TNI di Kota Salatiga berujung damai.

Perdamaian ini terjadi setelah pelapor dari anggota TNI mencabut laporan tersebut di Polres Salatiga.

Kasat Reskrim Polres Salatiga, AKP Nanung Nugroho Indaryanto mengatakan laporan yang dicabut ini setelah dilakukan upaya restorative justice.

“Dari pihak pelapor sudah mencabut laporan, jadi kasus dihentikan,” kata Nanung kepada Tribunjateng.com, Kamis (6/10/2022).

Baca juga: Liga 3: PSISa Salatiga Melawan Persibat Batang Resmi Ditunda

Seorang warga Temanggung yang telah ditetapkan menjadi tersangka yakni AF (22) juga dibebaskan.

“Kebetulan masa penahanannya sudah habis, jadi langsung dibebaskan,” ungkapnya.

Dari pemberitaan sebelumnya, Polres Salatiga menetapkan dua tersangka kasus penganiayaan yang melibatkan TNI dan warga sipil di Kota Salatiga.

Tersangka tersebut yakni AF (22) dan almarhum AWP.

“Untuk yang atas nama AWP, karena meninggal dunia maka kasusnya dihentikan. Sementara untuk yang AF saat ini sudah dalam penahanan di Polres Salatiga,” ujarnya, Jumat (16/9/2022).

Baca juga: Hadiri Hari Jadi ke-77 TNI, Pj Bupati Pati: Terima Kasih atas Kolaborasi-Sinergi yang Terbangun

Seperti diketahui, pada Kamis (1/9/2022) terjadi kasus pengeroyokan dengan korban anggota Batalyon 411 di Jalan Taman Pahlawan Kota Salatiga.

Dalam kejadian tersebut, Pratu Roni Waluyo yang mengendarai motor bersenggolan dengan mobil yang dinaiki para tersangka kemudian korban dikeroyok dan meminta bantuan rekannya.

Para pelaku pengeroyokan ditemukan di daerah Jalan Hasanudin dan langsung dibawa ke markas.

Pelaku pengeroyokan tersebut mengalami luka-luka dan satu orang di antaranya meninggal dunia. (han)