Berita Karanganyar

Pembangunan Masjid Agung Madaniyah Karanganyar Sisakan Utang, Kontraktor Diminta Lunasi Pembayaran

Puluhan vendor proyek pembangunan Masjid Agung Madaniyah Karanganyar meminta pihak kontraktor supaya segera melunasi pembayaran. 

Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: Muhammad Olies
Tribunmuria.com/Muhammad Sholekan
Puluhan vendor menggelar unjuk rasa di depan Masjid Agung Madaniyah Karanganyar pada Jumat (14/4/2023) sore.  

TRIBUNMURIA.COM, KARANGANYAR - Puluhan vendor proyek pembangunan Masjid Agung Madaniyah Karanganyar meminta pihak kontraktor supaya segera melunasi pembayaran. 

Dari pantauan di lokasi pada Jumat (14/4/2023) sore, terlihat sejumlah orang membentangkan spanduk di depan masjid sebagai bentuk protes terhadap pihak kontraktor yang belum juga memenuhi hak para vendor sekalipun pengerjaan proyek pembangunan masjid telah selesai.

Spanduk yang dibentangkan di antaranya bertuliskan " PT MAM Segera Bayar Tagihan Kami", "Bayar Kami Pak Demo Jilid I".

Vendor Baja Ringan, Adi menyampaikan, pendekatan persuasif kepada PT MAM selaku kontraktor telah dilakukan beberapa kali. Akan tetapi dia belum menerima pelunasan pembayaran sejak pembayaran terakhir pada 2021 lalu. 

"Tuntutan, hak kami, keringat kami dibayar. Udah dibayar tapi belum lunas. Semua total vendor yang belum terbayar itu Rp 5,6 miliar. Ada 50-an vendor (yang belum dilunasi)," katanya kepada Tribunjateng.com, Jumat (14/4/2023). 

Baca juga: Saat Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Sisakan Persoalan, Utang Mandor Rp145 Juta Belum Terbayar

Baca juga: Ihwal Utang Ratusan Juta Mandor Masjid Raya Sheikh Zayed, Gibran: Santai Wae, Wes Tak Rampungke

Pihak kontraktor beralasan akan melunasi pembayaran setelah mendapatkan proyek lain. Padahal sesuai perjanjian, lanjutnya, pelunasan akan dilakukan setelah kontraktor menerima pembayaran dari pemkab.

Akan tetapi janji tersebut tidak kunjung terealisasi setelah adanya pembayaran proyek termin terakhir dari pemkab pada 2022. 

"Kalau saya yang belum terbayar Rp 77 juta. Kami minta supaya segera dibayar," ucapnya. 

Vendor lain, Muh Parno menambahkan, nilai proyek pembangunan empat menara, kubah dan lainnya sekitar Rp 2 miliar. Akan tetapi dari nilai tersebut masih ada yang belum dibayarkan oleh pihak kontraktor kepada dirinya. Pihaknya menerima pembayaran dari kontraktor terakhir kali pada 2021 lalu. 

"Yang belum terbayarkan Rp 1,03 miliar. Buat bayar tenaga dan bahan ya hutang dulu," imbuhnya. (Ais). 

 

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved