Pilpres 2024

Hasil Survei Litbang Kompas Sebut Pendukung Ganjar Pranowo Berpotensi Alihkan Dukungan, Mengapa?

Pendukung Ganjar Pranowo dari kalangan swing voter rawan alihkan dukungan ke Prabowo Subianto atau Anies Baswedan. Berikut hasil survei Litbang Kompas

Istimewa
Ganjar Pranowo (depan) dan Presiden Jokowi berada dalam satu mobil yang sama saat kunjungan kerja menyambangi Pasar Cepogo dan Pasar Selo di Kabupaten Boyolali, Senin (10/4/2023). 

TRIBUNMURIA.COM, JAKARTA - Pasca-menyatakan penolakan terhadap partisipasi timnas Israle dalam Piala Dunia U-20 bila digelar di Indonesia, elektabilitas Ganjar Pranowo, mengalami penurunan.

Pendukung Ganjar berpotensi mengalihkan dukungannya kepada bakal calon presiden lain.

Dua kandidat calon presiden yang berpotensi menerima limpahan peralihan dukungan dari pendukung Ganjar Pranowo adalah Prabowo Subianto dan ANies Baswedan.

Baca juga: Survei Indikator Politik Indonesia: Ganjar Teratas, Elektabilitas Anies Melemah, Prabowo Menguat

Baca juga: Saat Jokowi Endorse Mendag Zulhas, Warga Malah Teriak Pak Ganjar: Ya Kalau Ini Sudah Hapal Semua

Baca juga: Elektabilitas Ganjar Turun, LSI Singgung soal Piala Dunia U-20 dan Endorse Jokowi untuk Prabowo

Survei Litbang Kompas mencatat kemungkinan berpindahnya dukungan terhadap Ganjar Pranowo kepada Prabowo Subianto dan Anies Baswedan dalam kontestasi kandidat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Hal tersebut merujuk kepada Survei Litbang Kompas akhir Januari hingga awal Februari 2023 yang memperlihatkan bahwa dukungan terhadap Ganjar sebelum polemik penolakannya terhadap kedatangan Timnas U-20 Israel diperkirakan berada di rentang 25,3-37 persen.

Dilansir dari pemberitaan Kompas.id, Rabu (12/4/2023), pendukung Ganjar tersebut jika dipilah terbentuk dari kekuatan pendukung yang bersifat loyal (strong voter) yang dalam survei ini diperkirakan sebesar 13,9-18,2 persen.

Dengan demikian, barisan swing voters yang mudah berpindah diperkirakan sebesar 11,4-18,8 persen.

Barisan pendukung Ganjar yang tergolong swing voter inilah yang mungkin mengalihkan dukungannya kepada kandidat calon presiden lain.

Sejalan dengan hal itu, dukungan kepada Ganjar diperkirakan hanya akan menyisakan para strong voter atau yang tetap setia mendukung pencapresan Ganjar.

Sulit hanya andalkan strong voter

Apabila Ganjar hanya bertahan dengan mengandalkan para pendukung loyal, diperkirakan akan sulit baginya berada di jajaran papan atas pencapresan.

Terlebih, potensi tergerusnya suara para swing voter Ganjar akan diikuti pula oleh peningkatan dukungan terhadap para pesaing terdekatnya, khususnya Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

Prabowo Subianto tampaknya menjadi sosok yang paling banyak mendapatkan limpahan dukungan dari para pemilih.

Dari 11,8-18,8 persen pendukung Ganjar yang berpotensi beralih, sebagian besarnya diprediksi beralih ke Prabowo (5,9-9,2 persen).

Selain ke Prabowo, mereka juga diprediksi beralih ke Anies Baswedan.

Berdasarkan hasil survei ini, tercatat 3,1-6,3 persen reponden pemilih Ganjar berencana mengalihkan dukungannya kepada Anies.

Sisanya, 2,4-3,3 persen belum tahu kepada siapa dukungan akan diberikan.

Potensi perubahan yang terjadi membuat peluang Ganjar untuk menguasai lebih banyak lagi dukungan politik menjadi cukup rawan.

Apalagi, jika ditelisik lebih jauh, berdasarkan hasil survei, kalangan yang berpotensi berpaling dari Ganjar terkonsentrasi pada kelompok masyarakat yang dalam karakteristik identitas sosial ataupun ekonomi merupakan basis pendukungnya selama ini.

Becermin pada hasil survei, pendukung terbesar Ganjar merupakan kalangan muda dari sisi usia, khususnya mereka yang terkategorikan sebagai generasi Z.

Sepertiga bagian (37,2 persen) dari total pendukung Ganjar berasal dari kalangan berusia kurang dari 26 tahun.

Namun, kalangan ini pulalah yang paling besar kemungkinannya untuk berpaling dari Ganjar.

Dibandingkan dengan para pemilih loyal generasi Z, proporsi pemilih generasi Z yang tergolong swing voter relatif lebih tinggi (42,1 persen).

Sementara itu, kelompok generasi lain tergolong stabil.

Sedemikian tingginya potensi generasi Z yang berpaling menjadi titik paling rawan dari konfigurasi pendukung Ganjar.

Apalagi, jika ditelusuri lebih jauh, kondisi demikian semakin tampak jelas pada kelompok usia lebih muda, khususnya kelompok pemilih Ganjar berusia kurang dari 23 tahun atau kalangan yang tergolong sebagai pemilih pemula dalam Pemilu 2024.

Pada sisi lain, potensi kehilangan dukungan juga dapat terjadi pada kalangan pemilih Ganjar yang secara sosial terbilang berada pada stratifikasi atas masyarakat.

Dalam hal ini, pendukung Ganjar yang terkategorikan berpendidikan tinggi relatif lebih banyak yang bersifat swing voter.

Berdasarkan hasil survei, tercatat 17,1 persen dari keseluruhan pendukungnya berpendidikan tinggi yang tergolong rawan berpindah.

Proporsi tersebut di atas rata-rata dari keseluruhan pendukung Ganjar yang berpendidikan tinggi.

Di samping pada kedua kelompok sosial di atas, Ganjar akan berhadapan pula dengan potensi beralihnya dukungan kalangan berlatar belakang politik yang sejalan dengannya.

Dari sisi pilihan partai politik, misalnya, bagian terbesar (40,2 persen) dari para pendukung Ganjar berasal dari pemilih PDI-P.

Sisanya berasal dari para pemilih partai politik lain, seperti Partai Gerindra, Golkar, Demokrat, dan PKB.

Jika dipilah berdasarkan kadar loyalitas dukungannya, cukup besar pula pendukung Ganjar yang berasal dari PDI-P terbilang kurang loyal.

Tidak kurang mengkhawatirkan, potensi beralihnya para pendukung Ganjar pun dapat terjadi dari mereka yang tercatat sebagai pemilih Demokrat, PKS, dan Nasdem, tiga partai yang sudah berkoalisi mendukung Anies sebagai capres. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Survei Litbang Kompas: Pemilih Ganjar Berpotensi Pindah ke Prabowo dan Anies

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved