Dukun Pengganda Uang Banjarnegara

Korban Dukun Pengganda Uang Banjarnegara Dimungkinkan Tak Hanya 12, Kapolda: Sing Mateni Ae Lupa 

Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi berjanji bakal mengungkap tuntas kasus dukun pengganda uang Banjarnegara Slamet Tohari alias Mbah Slamet.

Penulis: Iwan Arifianto | Editor: Muhammad Olies
TribunMuria.com/Permata Putra Sejati
Mbah Slamet tersangka pembunuh berantai dan dukun pengganda uang, saat dihadirkan dalam konferensi pers di lokasi penguburan mayat para korbannya, turut Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Selasa (4/4/2023). 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi berjanji bakal mengungkap tuntas kasus dukun pengganda uang Banjarnegara Slamet Tohari alias Mbah Slamet.

Musababnya, pihaknya masih curiga terhadap keterangan tersangka yang sudah mempraktikkan dukun pengganda uang sejak tahun 2020.

"Tetap kita lakukan pengembangan kasus karena kejadian ini sejak tahun 2020, sing  mateni ae (yang bunuh saja) lupa apalagi penyidiknya," tegas Kapolda di Solo, Kamis (6/4/2023).

Pengembangan yang dilakukan polisi supaya jangan sampai ada jenazah lain yang tidak terungkap.

Lantaran bisa saja tersangka memilih menyembunyikan korban lainnya lalu bungkam terhadap keteranganya.

Maka, penyidik diwanti-wanti Kapolda untuk kreatif mengulik kasus tersebut.

"Penyidik kita harus aktif supaya kasus ini tuntas terungkap," jelasnya.

Sebelumnya, Polda Jateng menerima 17 aduan dari masyarakat yang kehilangan keluarganya lewat posko aduan korban Mbah Slamet Tohari dukun pengganda uang Banjarnegara.

Posko tersebut dibuka di kantor Polda Jateng dan Polres Banjarnegara selama dua hari terakhir.

"Iya, sudah ada 17 laporan orang hilang di posko tersebut," kata Irjen Luthfi di Solo, Kamis (6/4/2023).

Semua aduan orang hilang tersebut kini digeser dari Polda untuk ditangani Polres  Banjarnegara.

Keluarga yang melapor nantinya akan diperiksa mulai DNA maupun tes pendukung lainnya.

"Semoga ada yang matching," ucap Irjen Luthfi.

Kendati begitu, menurut Kapolda, semua laporan orang hilang bisa saja hilangnya bukan menjadi korban dukun Slamet Tohari alias Mbah Slamet.

Maka dari itu, pihaknya  perlu melakukan tes untuk membandingkan antara data  primer dan sekunder yang ambil dari keluarga maupun korban.

Halaman
123
Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved