Dukun Pengganda Uang Banjarnegara

Suami-Istri Warga Lampung Jadi Korban Dukun Pengganda Uang Banjarnegara, Begini Kondisinya

Dua mayat korban dukun pengganda uang Banjarnegara Slamet Tohari alias Mbah Slamet diduga warga asal Provinsi lampung.

Penulis: Iwan Arifianto | Editor: Muhammad Olies
TribunMuria.com/Permata Putra Sejati
Proses evakuasi korban-korban pembunuhan yang dilakukan seorang 'dukun' pengganda uang di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Senin (3/4/2023). 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Dua mayat korban dukun pengganda uang Banjarnegara Slamet Tohari alias Mbah Slamet diduga warga asal Provinsi lampung.

Hal itu diketahui lantaran polisi menemukan kartu identitas berupa KTP di tubuh korban.

"Iya warga Lampung," ujar Kabidbumas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudusy kepada wartawan di kantor Polda Jateng, Rabu (5/4/2023).

Dua jasad tersebut masing-masing Irsad (44), warga asal Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung.

Satunya, Wahyu Tri Ningsih (41) warga asal Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. 

Keduanya berstatus suami-istri.

"Kami sudah hubungi Polda Lampung untuk mencocokkan data antemortem keluarga korban,"  paparnya.

Belum diketahui secara detail, dua jasad tersebut dari lubang yang sebelah mana.

Sebab, polisi telah menomorkan lubang yang telah digali oleh Mbah Slamet.

Sejauh ini total ada tujuh lubang.

Polisi sejauh ini juga baru mengungkap tiga identitas masing-masing Paryanto, (53)  Sukabumi, Jawa Barat.

Irsad (44), warga asal Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung.

Wahyu Tri Ningsih (41) warga asal Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. 

Baca juga: Terungkap Kejanggalan Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang Banjarnegara saat Kubur ke-12 Korbannya

Baca juga: Cerita Mulyadi Jadi Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang Banjarnegara, Awalnya Terlilit Utang

Baca juga: Begini Kondisi Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang Banjarnegara, Ada yang Tinggal Tulang

Diberitakan sebelumnya, Polda Jateng terus mengindentifikasi para korban dari dukun pengganda uang Banjarnegara, Slamet Tohari atau Mbah Slamet.

Polisi sejauh ini telah menemukan 12 jasad dari berbagai liang berbeda dari area kebun milik tersangka.

Dua jasad telah teridentifikasi, sisanya masih polisi dalami.

"Ada sepasang kekasih asal Palembang atas nama Mulyadi dan pacarnya dikubur di liang yang sama," ujar Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi di kantornya,Kota Semarang, Rabu (5/4/2023).

Para korban lainnya dipendam oleh tersangka dibagi ke dalam beberapa liang.

Menurut pengakuan tersangka, korban Paryanto (53) asal Sukabumi dikubur di liang nomor 1.

Satu warga asal Gunung Kidul laki-laki dikubur di liang nomor 2.

Dua warga Tasikmalaya laki-laki dan perempuan dikubur di liang nomor 3.

Dua warga Jakarta laki-laki dan perempuan dikubur liang nomor 4.

Dua warga Palembang atas nama saudara Mulyadi dikubur liang sama bersama kekasihnya di liang nomor 5.

Dua warga Jogja dikubur di liang sama di liang nomor 6.

"Tiap dua jenazah dikubur di lima liang berbeda. Sisanya ada di tiap satu liang," imbuh Irjen Luthfi.

12 belas jasad tersebut telah diperiksa oleh tim forensik Polda Jateng.

Selain dua mayat yang sudah terindentifikasi atas nama  Paryanto dan Mulyadi,  sembilan mayat belum terindentifikasi.

Polisi sejauh ini hanya mendeteksi sembilan mayat sisanya yakni enam laki-laki umur 40-50 tahun dan
tiga perempuan umur 25-35 tahun.

"Di masing-masing liang didapati botol Aqua. Secara medis mati lemas tidak ada unsur kekerasan," terang Irjen Luthfi.

Ia meminta kepada masyarakat yang merasa kehilangan keluarga supaya menghubungi polisi terutama dari daerah yang disebut tersangka.

"Tidak harus di Banjarnegara, bisa di polres wilayah kami, nanti untuk dilakukan pengambilan data antemortem," paparnya.

Kasus tersebut terbongkar berasal dari pesan WhatsApp korban Paryanto kepada anaknya.

Anaknya lantas melapor ke polisi, setelah diinterogasi, tersangka Slamet Tohari mengaku telah membunuh lima orang.

Para korbannya dikubur di lokasi sama di jalan setapak area perkebunan dusun Balun, Wanayasa, Banjarnegara.

"Awalnya mengaku lima, setelah dibongkar ternyata ada sembilan mayat," ucap Irjen Luthfi. (Iwn)

 

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved