Ekonomi Bisnis

Harga Beras Meroket, Pedagang Pasar Bulu Semarang Menjerit Minta Turunkan Harga

Pedagang di pasar-pasar tradisional Kota Semarang mengeluhkan kenaikan harga sejumlah bahan pokok. Utamanya yakni beras, yang semakin meroket.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Muhammad Olies
Tribun Jateng/Idayatul Rohmah 
Pedagang sembako di Pasar Karangayu Semarang tampak sedang menunjukkan beras dagangannya. 

"Pernah dapat, tapi dari tangan kedua, dari dari agen. Itu juga cuma berapa kali, datangnya 2 kuintal, tidak banyak. Ini belum ada pasokan lagi," sebutnya.

Mardiyah juga menyebutkan, kenaikan harga saat ini drastis membuat pedagang dan pembeli bingung.

Adapun untuk memberikan pilihan kepada pembeli, menurut dia, ia akhirnya juga menyediakan beras harga paling murah meski tampilannya tak begitu diminati.

"Ada yang paling murah, harganya Rp 11.000/kilogram, tapi itu warnanya agak kehitaman, kurang enak.

Kalau yang paling enak ya mentik wangi, Rp 15.000/Kg. Kemudian yang standar Rp 13.000-an/Kg," sebutnya.

Baca juga: Jokowi Bingung Harga Beras Mahal, Bulog Kudus Distribusikan Sembako di Bawah Harga Pasar

 Terpisah, Perum Bulog wilayah Jawa Tengah melaksanakan kegiatan Operasi Pasar Jelang Bulan Suci Ramadhan. Seperti pada Rabu (15/3) lalu bersama PT Dagangan Karya Indonesia (Dagangan) di Pasar Bulu Semarang dengan menjual produk Minyakita dan Beras SPHP untuk pedagang dan pengecer di Jawa Tengah.

Pimpinan Wilayah Perum Bulog Jateng Akhmad Kholisun mengatakan, kegiatan operasi pasar ini menjual Minyakita dengan harga jual Rp 12.600/liter dan jumlah alokasi 2.400 liter sehingga dapat disalurkan kembali ke masyarakat dengan harga maksimal Rp 14.000/liter sesuai HET.

Selain Minyakita, bahan pokok yang ditawarkan adalah Beras SPHP dengan harga Jual untuk pedagang: Rp 8.300/kg atau Rp 41.500/pcs dan jumlah alokasi 2.000kg sehingga dapat disalurkan dan dijual kembali ke masyarakat maks Rp 9.450/kg atau Rp 47.250/pcs.

Akhmad Kholisun mengatakan, Perum Bulog Jawa Tengah memastikan ketersediaan beras selama Ramadan aman serta mencukupi kebutuhan masyarakat di provinsi Jateng.

Masyarakat diminta tidak perlu resah atau panik, karena stok sangat cukup dari awal bulan Ramadan hingga menjelang Lebaran mendatang.

Akhmad Kholisun mengatakan, stok beras yang dikuasai saat ini sebanyak 12 ribu ton, dan tersebar di sejumlah gudang milik Bulog.

Stok beras sebanyak 12 ribu ton itu, bertahan hingga dua bulan lamanya dan akan bertambah seiring dengan panen raya di sejumlah tempat di Jateng.

Saat ini, permintaan beras di masyarakat berkisar antara 150-200 ton per harinya.

Menurutnya pula, saat ini panen padi di beberapa wilayah di Jateng sudah mulai berjalan.

"Terkait ketersediaan beras, saya kira masyarakat tidak perlu khawatir, akan sangat cukup karena panen raya dimulai Maret sampai dengan bulan Mei," katanya.

Akhmad Kholisun lebih lanjut mengatakan, untuk stok minyak goreng juga dianggap cukup guna memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadan mendatang. (idy)

 

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved