Ekonomi Bisnis

Harga Beras Meroket, Pedagang Pasar Bulu Semarang Menjerit Minta Turunkan Harga

Pedagang di pasar-pasar tradisional Kota Semarang mengeluhkan kenaikan harga sejumlah bahan pokok. Utamanya yakni beras, yang semakin meroket.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Muhammad Olies
Tribun Jateng/Idayatul Rohmah 
Pedagang sembako di Pasar Karangayu Semarang tampak sedang menunjukkan beras dagangannya. 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Pedagang di pasar-pasar tradisional Kota Semarang mengeluhkan kenaikan harga sejumlah bahan pokok. Utamanya yakni beras, yang semakin meroket.

Hal itu di antaranya diakui Mujiwati (64), pedagang sembako di Pasar Bulu Semarang.

Menurut dia, di tengah tingginya harga beras ini sebelumnya sempat mengalami penurunan. Namun, kata dia, penurunan tersebut hanya berlangsung beberapa hari dan kembali melonjak bahkan lebih tinggi dibandingkan sebelum adanya penurunan.

"Harga beras sempat turu beberapa hari, setelah itu naik lagi. Malah lebih banyak daripada sebelumnya. Tinggi-tingginya dulu sekitar Rp 280.000/sak (karung), kemudian turun jadi Rp 25.500/sak. Kemudian ini naik lagi, sampai Rp 280.000-Rp 290.000/sak," kata Mujiwati kepada tribunjateng.com, Jumat (17/3/2023).

Baca juga: Jokowi Bingung Harga Beras Mahal Padahal Panen Raya, Berikut Harga Beras di MD Mall Blora

Baca juga: Harga Beras Blora Naik Rp 250, Masih Stabil

Dijelaskannya lebih lanjut, kenaikan harga setelah adanya penurunan ini telah terjadi sekitar satu minggu lalu.

Dengan kenaikan ini, disebutkan, harga terendah beras saat ini yakni Rp 12.000/Kg dan tertinggi Rp 15.000/Kg.

Tingginya harga ini menurutnya turut berdampak pada pembelian konsumen. Ia mengatakan, banyak konsumennya terkaget dan bahkan tak jadi beli karena mengira harga telah turun.

"Pembeli terkejut, taunya kan harga turun karena sudah mulai panen. Ini malah tambah tinggi," keluhnya.

Senada dikatakan Royati, pedagang sembako di Pasar Karangayu Semarang.

Menurut dia, kenaikan harga beras ini membuat pedagang dan pembeli pusing.

Sebab kata dia, beras merupakan kebutuhan sehari-hari yang mau tidak mau harus tetap dibeli.

Sedangkan dengan kenaikan harga ini, membuat pedagang dan pembeli menjerit karena dirasa semakin tidak terkendali.

"Harga beras mahal, makanya saya minta (pemerintah) turunkan harga! Tolong turunkan harga, karena kebutuhan orang itu banyak," ujarnya.

Di sisi lain, pedagang menyebutkan, di tengah kenaikan harga ini mereka sempat mendapatkan pasokan beras tipe medium dari Bulog dengan harga yang lebih terjangkau.

Mardiyah di antara pedagang itu mengatakan, ia sempat mendapatkan pasokan sekitar 2 kuintal. Namun, pasokan itu ia dapat dari agen. 

Sumber: TribunMuria.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved