Berita Semarang

Pemkot Semarang Kembangkan Bus Listrik Ramah Lingkungan, Seperti Ini Spesifikasinya  

Instrumen digital terlihat menghiasi kabin depan. Stiker besar bertuliskan 100 % elektrik tertempel di sisi kanan dan kiri kendaraan penumpang itu.

Penulis: Budi Susanto | Editor: Muhammad Olies
Tribunmuria.com/Budi Susanto
Penampakan bus elektrik milik Pemkot Semarang yang digunakan untuk mengantar wisata, Senin (6/3/2023). 

TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Bus berwarna merah dengan nomor polisi H 8293 XA dipadati penumpang, Senin (6/3/2023).

Sekilas, kendaraan itu memang seperti bus pada umumnya. Namun, deru mesin khas bus berbahan bakar minyak sama sekali tak terdengar.

Instrumen digital juga terlihat menghiasi kabin depan, tepat di hadapan pengemudi.

Stiker besar bertuliskan 100 persen elektrik tertempel di sisi kanan dan kiri kendaraan penumpang itu.

Bus tersebut merupakan satu dari bus listrik yang dimiliki oleh Pemkot Semarang.

Kendaraan ramah lingkungan itu diproduksi oleh PT Mobil Anak Bangsa (MAB) Indonesia berjenis elektric medium bus.

Dengan kapasitas 28 penumpang, bus elektrik bertipe MD8-E TS itu meliuk-liuk melintasi padatnya jalanan Kota Semarang.

Tak hanya lincah di perkotaan, elektric medium bus bertipe MD8-E TS tersebut tanggung di jalan perbukitan.

Perfoma itu teruji kala bus ramah lingkungan tersebut melahap semua tanjakan dari pusat Kota Semarang, menuju sejumlah objek wisata di Kecamatan Gunungpati Kota Semarang.

Para penumpang yang ada di dalam kabin juga lebih nyaman, lantaran tak terdengar raungan mesin seperti bus konvensional.

Beberapa penumpang bahkan tak menyangka bus yang mereka tumpangi merupakan bus elektrik.

"Pantas saja lebih halus, mesin bus biasa kalau di tanjakan kan suara kencang. Tapi bus satu ini suaranya seperti kipas angin," terang Haikal satu di antara penumpang bus elektrik tersebut, Senin (6/3/2023).

Baca juga: The 30th IIMS 2023 Dibuka Presiden, PLN Siap Optimalkan Ekosistem Kendaraan Listrik Indonesia

Baca juga: Pemkot Semarang Anggarkan Pembelian Kendaraan Listrik pada APBD Perubahan 2022

Baca juga: Lagi, Jalan Berlubang Bikin Truk Terguling di Jalan Pantura Kudus, Picu Kemacetan Hingga 2,5 KM

Dilihat dari spesifikasi, baterei yang disematkan pada bus elektrik bertipe MD8-E TS itu berjenis LiFePo : IP 68, bertenaga 560.28V 228 Ah dengan kapasitas 127,74 KWh.

Dengan kapasitas baterei tersebut, elektric medium bus itu bisa menempuh jarak sekitar 160 KM sekali isi daya.

Dengan tagline dari MAB yaitu medium bus is the best choice to answer the needs of agile and efficient urban transportation, bus elektrik tersebut benar-benar bisa diandalkan untuk menempuh jalur perkotaan dan perbukitan.

Tribunjateng.com pun sempat mewawancarai M Kholid, satu di antara pengemudi bus elektrik dari Dishub Kota Semarang beberapa waktu lalu.

Kholid menjelaskan, bus elektrik tersebut memiliki akselerasi dan torsi yang mumpuni di berbagai medan.

Berbeda dengan mesin bertenaga solar, bus elektrik memiliki mesin yang lebih responsif.

"Akselerasinya jauh berbeda, bus elektrik tak perlu waktu lama untuk melewati tanjakan," tuturnya.

Perawatan elektric medium bus bertipe MD8-E TS besutan MAB yang acapkali ia kendarai tersebut juga sangat mudah.

Kholid menjelaskan tidak seribet bus konvensional, karena sektor mesin tinggal di semprot menggunakan kompresor sebelum dioperasikan.

"Untuk waktu pengisian daya juga singkat, hanya butuh waktu 1 jam lebih. Tapi yangvperlu diperhatikan, baterai tidak boleh dibawah 30 persen," katanya.

Ditambahkannya, kecepatan bus elektrik tersebut dibatasi di angka 80 kilometer per jam.

Jika melebihi kecepatan tersebut akan ada peringatan dari sensor yang terpasang di mesin.

"Meski bisa lebih kencang, tapi kecepatan tersebut sudah cukup untuk perkotaan," imbuhnya.

Ia menjelaskan, bus elektrik tersebut memiliki sistem percepatan otomatis melalui sejumlah tombol.

Di mana sistem percepatan diatur dalam beberapa mode yaitu R untuk mundur, N untuk netral, sedangkan D untuk melaju plus pengoperasian manual melalui tombol M, hingga low untuk menanjak.

"Bus elektrik ini belum digunakan secara umum, hanya untuk mengantarkan wisatawan yang berkunjung ke Kota Semarang," tambahnya.

 

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved