Berita Jepara

Pesan Pj Bupati saat Kirab Piala Adipura Kencana Keliling Kota Jepara: Disiplin Jaga Kebersihan

Pemkab Jepara arak Piala Adipura Kencana keliling Kota Ukir. Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta sampaikan pesan kepada warga: dispilin jaga kebersihan

TribunMuria.com/Yunan Setiawan
Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta (tengah) bersama Dandim 0719 Jepara Letkol Mokhamad Husnur Rofiq dan Kapolres Jepara AKBP Warsono, mengangkat trofi Adipura setiba dari arak-arakan, Rabu (1/3/2023). Arak-arakan itu berlangsung dari Welahan ke Pendopo RA Kartini. 

TRIBUNMURIA.COM, JEPARA - Kabupaten Jepara menerima penghargaan Adipura Kencana.

Penghargaan itu diserahkan langsung Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, di Auditorium Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, Selasa (28/2/2023) malam.

Hanya lima daerah di Indonesia yang menerima Adipura Kencana.

Di Jawa Tengah, hanya Kabupaten Jepara yang menerima penghargaan tersebut.

Selain Jepara, ada Kota Bontang, Balikpapan, Bitung, dan Surabaya.

Setiba di Jepara, Pemerintah Kabupaten Jepara mengarak trofi ini.

Arak-arakan ini dimulai dari perbatasan Kabupaten Jepara-Kabupaten Demak, tepatnya di Kecamatan Welahan.

Kemudian menuju Pendopo RA Kartini.

Sepanjang perjalanan arak-arakan itu, Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta berdiri di bak terbuka didampingi Dandim 0719/Jepara Letkol Inf Mokhamad Husnur Rofiq dan Kapolres Jepara AKBP Warsono. memamerkan trofi Adipura Kencana kepada warga yang melihat dari pinggir jalan.

Pj Bupati Jepara menyampaikan pihaknya bersyukur bisa mendapatkan Adipura Kencana.

Ini untuk ke-16 kali pihaknya menerima penghargaan Adipura.

Sebelumnya Kabupaten Jepara selama 15 kali, 14 di antaranya diraih secara berturut-turut.

Edy Supriyanta berharap keberhasilan meraih Adipura Kencana bisa menjadi momen bagi semua pihak, terkhusus warga Jepara untuk terus menjaga kebersihan di lingkungannya.

"Saya minta DLH (Dinas Lingkungan Hidup) dan masyarakat pertahankan Adipira Kencana. Setiap tahun harus dapat," kata Pj Bupati Jepara.

Edy Supriyanta menyadari keberhasilan mendapatkan Adipura Kencana berkat peran utama tenaga kebersihan yang senantiasa membersihan sampah-sampah di sejumlah titik.

Dia mengupayakan peningkatan kesejahteraan tenaga kebersihan.

"Saya minta Bu Elida (Kepala DLH) mengkaji kesejahterannya. Paling minim sesuai UMR," terang Pj Bupati Jepara.

Dengan demikian harapannya, ujar dia, kebersihan tidak hanya di daerag kota saja, tetapi juga di desa-desa.

Pihaknya akan melakukan secara bertahap untuk mengatasi beberapa wilayah yang masih kotor.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jepara Farikhah Elida mengakui, pada penilaian Adipura terus mengalami peningkatan dan persaingan ketat dari tahun ke tahun.

Termasuk mencukupi seluruh persyaratan demi mencapai peringkat ini, antara lain mempunyai dokumen kebijakan strategis daerah (jakstrada) untuk pengelolaan sampah.

Dikatakan dia, Jepara sudah memilikinya sejak tahun 2019, dan selalu diperbarui setiap tahun. 

“Jepara secara kontinu meng-update dokumen jakstrada ini,” kata Elida.

Prasyarat lain adalah pengelolaan tempat pemrosesan akhir sampah atau TPA.

Fasilitas yang berada di Desa Bandengan ini, telah menerapkan sistem pengelolaan sampah dengan metode sanitary landfill.

"Ini merupakan sistem pengelolaan atau pemusnahan sampah dengan cara membuang dan menumpuk sampah di lokasi cekung, memadatkannya, dan kemudian menimbunnya dengan tanah," terangnya. 

Demikian halnya dengan gas metana yang dihasilkan dari TPA itu.

Kini, ada 60 rumah tangga sekitar yang menikmati gas tersebut untuk keperluan memasak sehari-hari. 

“Aktivitas ini sudah berlangsung sejak tahun 2019,” kata dia.

Penilaian Adipura, lanjut Kepala DLH, juga menyasar pada pengelolaan sampah orgranik.

Di mana Bank Sampah Induk Jepara sudah berinovasi dengan itu, melalui budi daya maggot atau larva lalat hitam untuk pakan ternak.

Kemudian, ada pusat daur ulang (PDU) di Kecamatan Kalinyamatan. Selain pusat daur ulang di Kecamatan Kalinyamatan, lanjut Elida, Jepara juga mempunyai PDU di Kecamatan Karimunjawa.  

“Di sana (Kalinyamatan, red) sudah ada pusat daur ulang yang melayani 11 dari 12 desa di kecamatan itu. Di sana juga sudah ada fasilitas tempat pengolahan sampah terpadu,” tuturnya.

Penentu lain, ialah telah dimilikinya ruang terbuka hijau. Ditambah adanya inovasi Jemput Sampah Terpilah atau Jepapah, sebagai pengganti tempat penampungan sementara atau TPS yang direlokasi.

Kemudian, Jepara pun sudah mempunyai desa mandiri sampah, yakni Desa Suwawal Timur, Keling, dan Jugo.

Selanjutnya akan disusul lima desa yang kini tengah berproses menjadi desa mandiri sampah. 

Pada penganugerahan tersebut, sepuluh kabupaten dan kota lain dari Jateng mendapat trofi Adipura saja.

Kemudian empat daerah menerima sertifikat Adipura, dan satu memperoleh plaket TPS dengan konsep 3 R. (*)

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved