Berita Pendidikan
Begini Nasib Peserta Seleksi Guru PPPK, Tak Ada Kejelasan dan Terkatung-katung
Guru di berbagai wilayah di Jateng merasa digantung tanpa kejelasan oleh Kemendikbud. Terutama para guru yang mengikuti seleksi PPPK.
Penulis: Budi Susanto | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNMURIA.COM, SEMARANG - Guru di berbagai wilayah di Jateng merasa digantung tanpa kejelasan oleh Kemendikbud.
Terutama para guru yang mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Sebab meski dinyatakan lolos dalam seleksi dan memperoleh nilai tinggi dengan status P1 atau prioritas 1.
Namun pemerintah pusat tak kunjung mengeluarkan pengumuman untuk para pendaftar dengan nilai prioritas.
Padahal, penjadwalan seleksi PPPK secara resmi sudah dikeluarkan oleh BKN.
Dalam informasi BKN itu dicantumkan berbagai hal.
Mulai dari pengumuman hasil seleksi sampai penempatan untuk peserta yang memperoleh nilai dengan status P1 hingga P3, yang rencananya digelar pada 2 Februari 2023.
Namun pada 2 Februari, akun resmi BKN mengeluarkan informasi bahwa pengumuman tersebut ditunda.
Bahkan hingga akhir Februari 2023, pemerintah pusat belum juga mengeluarkan pengumuman tersebut.
Hal itu membuat para peserta yang dinyatakan lolos dengan status P1 hingga P3 terkatung-katung.
Pasalnya para pengajar tersebut menunggu cukup lama, setelah dinyatakan memperoleh nilai prioritas pada seleksi guru PPPK dari 2021 dan 2022 lalu.
"Ada yang menunggu satu tahun, padahal nilai seleksi sangat baik," terang Doni satu di antara peserta seleksi dari salah satu daerah di Jateng, Selasa (28/2/2023).
Baca juga: Berikut Link Pengumuman PPPK Guru 2022 Diumumkan Hari Ini, Peserta Tak Lulus Bisa Ajukan Sanggahan
Baca juga: Pemkab Batang Buka 45 Formasi PPPK Nakes dan 815 Formasi PPPK Guru, Simak Tanggal Pendaftarnnya
Baca juga: Ketua Komisi B DPRD Kudus Anis Hidayat Digoyang Mosi Tidak Percaya, Diusulkan Agar Diganti Nama Lain
Doni sendiri mengikuti seleksi PPPK pada 2021, ia juga mendapat nilai baik dengan status P1.
Walaupun nilai hasil seleksi Doni masuk kategori prioritas, tapi ia resah, lantaran pengumuman dari pemerintah tak kunjung keluar.
Hal itu karena di sela penantian, ia tak bekerja karena telah mengundurkan diri dari sebagai pengajar.
| Profesor Satomi Ogata dari Jepang Beri Kuliah Umum soal Industri Halal di FEB Undip |
|
|---|
| Ferdinand Ungkap Kebijakan Kampus SCU: Mahasiswa Prioritas, Rektor Terakhir |
|
|---|
| STEBI Bina Essa Bandung Perguruan Tinggi Pertama di Indonesia Terima Pembayaran UKT Gunakan Kripto |
|
|---|
| Unida Kembangkan Penelitian Skema Wakaf Blended Finance untuk Dukung Pembiayaan SDGs di Indonesia |
|
|---|
| Sejarah Singkat PSHT, Arti Lambang Beserta Maknanya yang Penuh Filosofi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/muria/foto/bank/originals/daan-ha.jpg)