Berita Pati

Emak-emak Pati Belajar Bikin Eco Enzyme dari Sampah Kulit Buah dan Sayur, Diyakini untuk Imunitas

Sejumlah ibu di Pati memanfaatkan akhir pekan dengan membuat Eco Enzyme dari sampah organik kulit buah dan sayur.

istimewa
Ibu-ibu Perum Kutoharjo Kecamatan/Kabupaten Pati membuat Eco Enzyme dari limbah organik dapur, Minggu (12/2/2023). 

TRIBUNMURIA.COM, PATI - Sejumlah ibu di Pati memanfaatkan akhir pekan dengan membuat Eco Enzyme dari sampah organik kulit buah dan sayur.

Cairan hasil fermentasi sampah organik tersebut memiliki banyak manfaat.

Kegiatan ini diinisiasi ibu-ibu di Jalan Arjuna Raya Perum Kutoharjo Kecamatan Pati.

Ibu-ibu Perum Kutoharjo Kecamatan/Kabupaten Pati membuat Eco Enzyme dari limbah organik dapur, Minggu (12/2/2023).
Ibu-ibu Perum Kutoharjo Kecamatan/Kabupaten Pati membuat Eco Enzyme dari limbah organik dapur, Minggu (12/2/2023). (istimewa)

Baca juga: Ibu-ibu Warga Pati Manfaatkan Limbah Organik Dapur untuk Buat Eco Enzyme, Ini Manfaatnya

Adapun bahan-bahan organik yang dimanfaatkan untuk membuat Eco Enzyme di antaranya kulit nanas, pisang, lemon, jeruk, belimbing, apel, rambutan, kedondong, bayam, dan sawi yang dipadukan dengan molase/tetes tebu/gula merah serta air sumur.

Penggagas sekaligus inisiator kegiatan ini, Henty Kustiyowati, mengungkapkan bahwa pembuatan Eco Enzyme ia pelajari dari penelitian yang dilakukan oleh Dr. Rosukon Poompanvong, pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand.

"Memang disarankan menggunakan air sumur karena tidak mengandung kaporit. Perpaduannya ialah, 10 bagian air, 1 bagian molase, dan 3 bagian bahan organik," papar dia.

Ia menyebut, tiap toples dengan kapasitas 1 liter air diisi air sumur sebanyak 600 ml, molase atau gula merah sebanyak 60 gram, dan bahan organik sebanyak 1,8 ons. 

"Setelah itu semuanya dicampur jadi satu lalu diaduk," jelas dia saat melakukan praktik pembuatan Eco Enzyme, Minggu (12/2/2023).

Henty Kustiyowati menambahkan, apabila tidak terdapat air sumur, air keran (PDAM) tetap bisa digunakan dengan syarat harus didiamkan selama satu malam terlebih dahulu.

Setelah bahan dicampur di dalam toples, tidak diperbolehkan untuk menutup rapat toples.

Tutup cukup ditempelkan saja di mulut toples.

Hal ini bertujuan agar dalam masa satu bulan pertama, gas yang dihasilkan dari fermentasi dapat keluar dan tidak meledak.

"Nanti di dalam toples ini akan timbul gas-gas hasil fermentasi dari bahan organiknya yang kita sebut O3 atau ozon. Memang disarankan agar setiap rumah memiliki Eco Enzyme ini dengan memanfaatkan bahan organik dari dapur sendiri," papar dia.

Ia menambahkan, gas ozon hasil fermentasi mulai keluar setelah satu bulan.

Adapun Eco Enzyme mulai bisa dimanfaatkan pada bulan ketiga proses fermentasi.

Dengan memanfaatkan bahan organik dari dapur sendiri, otomatis beban sampah rumah tangga juga berkurang.

Henty Kustiyowati menyebut, Eco Enzyme memiliki banyak manfaat dan kegunaan untuk meningkatkan imunitas tubuh dan tanaman.

"Untuk kesehatan badan, bisa kita semprot-semprotkan di badan dengan perbandingan 1 banding 100 atau 1 ml Eco Enzyme dicampur 100 ml air. Begitu pun bila digunakan di tanaman, 1 ml Eco Enzyme dicampur 1 liter air," jelas dia.

Apabila imun di tubuh baik, lanjut Henty Kustiyowati, maka akan susah terkena penyakit. Begitu pula yang terjadi jika digunakan pada tanaman.

Eco Enzyme diklaim tidak memiliki masa kadaluarsa, sehingga bisa digunakan setiap saat. 

Menurut Henty Kustiyowati, ampas Eco Enzyme pun juga memiliki manfaat, yaitu bila dimasukkan ke dalam plastik dan ditempelkan ke bagian tubuh yang sakit, maka penyakit itu berangsur hilang.

"Eco Enzyme juga bisa disimpan atau diletakkan di berbagai sudut rumah sesuai kebutuhan karena juga berfungsi untuk menangkal radiasi," sebut dia.

Bu Halim, warga setempat, memiliki pengalaman menggunakan Eco Enzyme untuk membersihkan peralatan rumah tangga.

"Saya pakai untuk membersihkan piring bekas makanan. Pakai Eco Enzyme ini langsung keset, tidak perlu dicuci beberapa kali," kata dia. (mzk)

 

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved