Lukas Enembe
Diduga Alirkan Dana Hasil Korupsi ke OPM, Gubernur Papua Lukas Enembe: NKRI Harga Mati!
KPK akan menelusuri dugaan aliran dana dari Lukas Enembe untuk OPM atau KKB Papua. Lukas Enembe menyebut NKRI harga mati.
Lukas Enembe membantah dirinya mengalirkan dana ke OPM untuk pembelian senjata. Enembe menebut: NKRI harga mati!.
TRIBUNMURIA.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan menelusuri dugaan aliran dana dari Gubernur Papua non aktif, Lukas Enembe.
Lukas Enembe diduga mengalirkan dana hasil korupsi ke Organisasi Papua Merdeka (OPM) untuk pembelian senjata Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Dugaan aliran dana dari Lukas Enembe ke kelompok separatis bersenjata di Papua mencuat setelah penangkapan Anton Gobya di Filipina.
Baca juga: Lukas Enembe Dipastikan Sehat, KPK Tegas Bantah Pernyataan Kuasa Hukum Gubernur Papua
Baca juga: Lukas Enembe Ngotot Cek Medis ke Singapura, KPK Beri Tawaran ke RSPAD yang Kualitasnya Memadai
Baca juga: Lukas Enembe Dinilai KPK Tidak Kooperatif, Terus Berkelit dan Penangkapannya Timbulkan Kerusuhan
Atas dugaan ini, Gubernur Papua non aktif, Lukas Enembe, membantah adanya dugaan aliran dana dari dirinya ke Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Lukas juga membantah bahwa pihaknya memiliki hubungan dengan organisasi tersebut.
“Enggak ada,” kata Lukas saat ditemui awak media di Gedung Merah Putih KPK, Jumat (10/2/2023).
“Hubungan apa?” lanjut Lukas.
Politikus Partai Demokrat itu juga mengaku tidak memiliki hubungan dengan Anton Gobay, warga negara Indonesia (WNI) yang ditangkap di Filipina karena kasus jual beli senjata api ilegal.
Berdasarkan informasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Manila, Anton Gobay mengaku bahwa senjata ilegal yang dibeli di Filipina dikirim ke Papua.
Senjata itu digunakan untuk mendukung aktivitas kelompok bersenjata di Papua.
Lukas menegaskan bahwa dirinya menempatkan Indonesia sebagai harga mati.
“NKRI harga mati saya,” jawab Lukas.
“Tidak ada (hubungan dengan Anton Gobay). Kau catat, NKRI harga mati,” tegasnya.
Lebih lanjut, Lukas juga mengaku tidak mengenal tokoh OPM, Benny Wenda.
Adapun Benny Wenda memiliki marga yang sama dengan istri Lukas Enembe, Yulce Wenda.
“Enggak ada. Tidak kenal,” tuturnya.
KPK sebelumnya menyatakan akan mengusut dugaan aliran uang korupsi Lukas ke OPM.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata saat dimintai keterangan mengenai pemeriksaan terhadap istri Lukas.
“Kemudian, periksa istri Lukas Enembe? Ini tentu akan didalami dalam proses penyidikan berdasarkan alat bukti, keterangan saksi yang lain,” kata Alex dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Selasa (17/1/2023).
Sementara itu, pengacara Lukas, Stefanus Roy Rening, membantah Yulce tidak berhubungan dengan Benny Wenda.
“Di Papua marga itu biasa. Jadi tidak ada kaitannya antara Wenda yang ada di Inggris dengan Ibu (Yulce)."
"Mungkin mereka satu marga,” kata Roy saat ditemui Kompas.com di sekitar Gedung Merah Putih KPK, Rabu (18/1/2023).
Terkait Anton Gobay, Polri menyatakan akan mendalami hubungan pria tersebut dengan Lukas.
Hal ini disampaikan Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) Polri Irjen Krishna Murti saat ditanyakan soal adanya foto Anton dan Lukas dalam satu frame yang sama.
"Nanti didalami,” kata Krishna saat dikonfirmasi, Rabu (11/1/2023). (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Bantah Alirkan Dana ke OPM, Lukas Enembe: NKRI Harga Mati!
Jenazah Lukas Enembe akan Dipulangkan, Pendeta Gereja Injili Sampaikan Imbauan ke Warga Papua |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Lukas Enember Mantan Gubernur Papua Meninggal di RSPAD Gatot Soebroto |
![]() |
---|
Lukas Enembe Ngotot Cek Medis ke Singapura, KPK Beri Tawaran ke RSPAD yang Kualitasnya Memadai |
![]() |
---|
Lukas Enembe Dipastikan Sehat, KPK Tegas Bantah Pernyataan Kuasa Hukum Gubernur Papua |
![]() |
---|
Lukas Enembe Dinilai KPK Tidak Kooperatif, Terus Berkelit dan Penangkapannya Timbulkan Kerusuhan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.