Cuaca

Gelombang Tinggi Masih Ancam Perairan Cilacap dan Kebumen Hingga 11 Februari 2023

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Tunggul Wulung Cilacap kembali memberikan peringatan adanya potensi gelombang tinggi.

Pingky Setiyo
Gelombang tinggi saat terjadi di perairan Cilacap yang menerjang beberapa warung di sekitar Pantai Indah Widarapayung. Selasa (30/9). 

TRIBUNMURIA.COM, CILACAP - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Tunggul Wulung Cilacap kembali memberikan peringatan adanya potensi gelombang tinggi di pesisir selatan Jawa Tengah, Jawa Barat dan DIY.

Selain pesisir selatan jawa, BMKG juga memprediksi gelombang tinggi juga terjadi di samudera hindia selatan Jawa Tengah, Jawa Barat dan DIY.

Adapun gelombang tinggi itu diperkirakan terjadi sejak Jumat (10/2) pagi mulai pukul 07.00 WIB hingga Sabtu  (11/2) pukul 07.00 WIB.

Baca juga: Peringatan Gelombang Tinggi di Perairan Semarang Berlanjut Hingga 11 Februari 2023

Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Sawardi mengatakan bahwa pihaknya sejak Jumat (9/2) telah mengeluarkan peringatan adanya gelombang tinggi.

Adapun daerah-daerah yang diperkirakan terjadi gelombang tinggi yang berkisar antara 2,5 - 4 meter seperti di Perairan Selatan Sukabumi, Cianjur, Garut dan Pangandaran.

"Gelombang tinggi juga berpotensi terjadi di Perairan Selatan Cilacap, Kebumen, Purworejo dan Yogyakarta," kata Sawardi kepada Tribunmuria.com, Jumat (10/2).

Lebih lanjut Sawardi menyebutkan, mengenai penyebab terjadinya gelombang tinggi, yaitu karena adanya angin yang cukup kencang.

Saat ini pola angin di Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Barat - Barat Laut dengan kecepatan angin 5-35 knot.

Kemudian gelombong dengan kategori tinggi yang juga berpeluang terjadi di kawasan Samudera Hindia Selatan Jawa.

Seperti di Samudera Hindia Selatan Sukabumi, Cianjur, Garut dan Pangandaran.

"Kemudian berpeluang terjadi pula di kawasan Samudera Hindia Selatan Cilacap, Kebumen, Purworejo dan Yogyakarta," katanya.

Dengan adanya peringatan gelombang tinggi itu, Sawardi juga meminta kepada  masyarakat pesisir khususnya nelayan untuk lebih waspada.

Pasalnya beberapa hari lalu sebuah kapal compreng yang ditumpaki 5 ABK terbalik di perairan Cilacap akibat terhempas gelombang tinggi.

Kejadian itu juga membuat seorang ABK meninggal dunia. Bahkan sampai saat ini satu ABK asal Banyumas masih dalam pencarian tim SAR gabungan.

"Dengan adanya peringatan potensi gelombang tinggi tersebut, maka BMKG mengimbau masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," imbau Sawardi.

BMKG juga mengahimbau masyarakat untuk selalu memperhatikan update informasi cuaca maritim BMKG. (pnk)

 

Sumber: TribunMuria.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved