Berita Sragen
Pedagang Burung Enggan Direlokasi, Bupati Sragen Tetap Ngegas: Akhir Februari 2023 Harus Selesai
Pedagang burung di Pasar Joko Tingkir Sragen keberatan direlokasi ke Pasar Terpadu Sukowati Sragen. Kios yang disiapkan Pemkab Sragen dirasa kurang la
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNMURIA.COM, SRAGEN – Pedagang burung di Pasar Joko Tingkir Sragen keberatan direlokasi ke Pasar Terpadu Sukowati Sragen. Kios yang disiapkan Pemkab Sragen dirasa kurang layak untuk tempat burung.
Para pedagang bahkan memasang baliho alasan penolakan di sekitaran kios. Baliho tersebut berisi sejumlah alasan di antaranya tidak ada selokan, untuk dasar sangkar tidak ada.
Selain itu sirkulasi udara dan tempat untuk gantungan sangkar burung tidak ada hingga bagian depan kios sempit sehingga dinilai tidak layak.
Terkait persoalan ini, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati tidak ambil pusing. Yuni sapaan akrabnya itu mengaku permasalahan itu akan rampung Februari ini.
"Semua keluhan itu pasti ada. Di tempat yang baru kekhawatiran bahwa nanti akan nggak laku, khawatiran burungnya mati dan lain sebagainya."
"Makanya kita lakukan pendekatan secara persuasif. Insyaallah pasti bisa nggak ada masalah yang nggak bisa selesaikan," terang Yuni.
Baca juga: Puluhan Tahun Zaenal Abidin Tak Perlu Beli Gas Elpiji, Berkat Olah Kotoran Sapi jadi Biogas
Baca juga: Waspada Cuaca Ekstrem pada 7 - 9 Februari 2023, Sasar Sejumlah Daerah di Jateng, Ini Daftarnya
Baca juga: Ini Sejarah NU Terjun ke Politik Praktis, Mampu Bersaing dengan Kelompok Nasionalis dan Komunis
Dengan permasalahan itu Yuni mengaku lebih bisa diatasi, daripada meminta kompensasi seperti minta tempat yang lebih luas, hingga ganti uang Pemkab tidak bisa merealisasikan.
Yuni meminta para pedagang agar bisa duduk bersama dan menyelesaikan permasalahan itu bersama-sama, jangan dikedepankan khawatirnya.
"Dulu khawatirnya ada pejabat yang akan punya kios di situ, sekarang geser yang masalah yang lain. Jangan dikedepankan kekhawatirannya lah," kata Yuni.
Yuni mengaku, Sudah mendapatkan laporan dari Sekda Hargiyanto bahwa progresnya ada secara bertahap. Pedagang lebih banyak yang setuju daripada yang enggak.
Pihaknya mentargetkan pada akhir Februari 2023 harus selesai. Mengingat bekas Pasar Joko Tingkir dan Pasar Nglangon akan segera dibangun.
"Bekas Pasar Nglangon itu kan segera dibangun sentra batik yang di batuar juga harus segera kita bangun untuk trotoar agar semua proyek bisa berjalan. Mereka pasti mau," tandasnya. (uti)
Pesan Sulami Sebelum Meninggal, Jual Karya Buat Sedekah hingga Jual Rumah untuk Bayar Hutang |
![]() |
---|
Manusia Kayu Asal Sragen Sulami Meninggal Dunia, Penyakitnya Tetap Tak Terdeteksi |
![]() |
---|
Diyah Warga Sragen Senang, Jalan Rusak Solo - Purwodadi Cepat Diperbaiki: Terima Kasih Pak Ganjar |
![]() |
---|
Empat Pemuda Asal Sragen Terseret Arus Bah Saat Mancing, Tiga Selamat Satu Masih Dalam Pencarian |
![]() |
---|
Diwaduli 6 Kepala Ihwal Jalan Rusak, Ganjar Ungkap Ada DAK Rp1,1 Triliun: untuk Infrastruktur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.