Berita Pemalang

Ini Penampakan Warung Kopi Plus Esek-esek di Pantura Pemalang, Akhirnya Dibongkar Petugas

Sebanyak 60 warung kopi yang disinyalir sebagai tempat prostitusi, di jalur Pantura Ampelgading Pemalang akhirnya dibongkar

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: Muhammad Olies
zoom-inlihat foto Ini Penampakan Warung Kopi Plus Esek-esek di Pantura Pemalang, Akhirnya Dibongkar Petugas
Tribun Muria/Indra Dwi Purnomo
Petugas membongkar paksa puluhan warung kopi yang berada di Desa Pantirejo atau Pantura Ampelgading, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah karena diduga dijadikan tempat prostitusi.  

TRIBUNMURIA.COM, PEMALANG - Sebanyak 60 warung kopi yang disinyalir sebagai tempat prostitusi, di sepanjang jalan yang berada di Desa Pantirejo atau Pantura Ampelgading, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah dibongkar petugas gabungan dari Satpol PP, Polisi, dan TNI, dan warga setempat, Senin (6/2/2023).

Pembongkaran dilakukan, karena meresahkan warga dan bangunan menempati lahan milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX.

Sekretaris PTPN IX Wahyudi dalam rilisnya kepada Tribunjateng.com, mengatakan, bahwa pihaknya bersama Pemkab Pemalang melakukan penertiban warung liar yang berdiri di atas aset milik PT Perkebunan Nusantara IX tepatnya di wilayah Desa Jatirejo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.


"Penertiban ini merupakan bentuk upaya pengamanan aset perusahaan sejalan dengan program Pemerintah Kabupaten Pemalang dalam menegakan PERDA No. 12 tahun 2019 tentang Penanggulangan Pelacuran," kata Sekretaris PTPN IX Wahyudi.

Wahyudi mengungkapkan, pihaknya telah melakukan sosialisasi dan pendekatan secara humanis bersama Pemkab Pemalang perihal rencana penertiban kepada pemilik dan
penghuni warung di wilayah tersebut.

"Penertiban aset ini dilakukan sebagai wujud upaya PTPN IX, dan Pemkab Pemalang menjadikan kawasan yang terindikasi digunakan sebagai kegiatan prostitusi dapat menjadi lebih bersih, tertata, serta jauh dari usaha illegal."

"Sehingga, dapat menjadi pendukung utama bagi keberadaan Jalan Pantura-Comal, Desa Jatirejo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Pemalang dimana jalan tersebut merupakan jalan nasional yang diakses oleh masyarakat luas," ungkapnya.

Baca juga: Temui Gibran di Loji Gandrung Solo, Airlangga: Kita Bicara Politik

Baca juga: Kapolrestabes Semarang: Laga PSIS Semarang Vs Persebaya Ditunda

Baca juga: Tiga Siswi SMAN 1 Kayen Pati Raih Medali Perak Olimpiade Sains Internasional

Sementara itu, Kasat Pol PP Kabupaten Pemalang Raharjo menyebutkan, sebenarnya pembongkaran warung rencanannya tahun 2019. Karena tertunda dan adanya pandemi Covid-19 pembongkaran warung baru dilakukan tahun 2023 ini.

"Satpol PP jelas kita membantu pengamanan teman-teman dari TNI polri, pada pengamanan saja. Ini warung yang menempati di tanah PTPN IX," katanya.

Menurutnya, sebagian warung kopi ini diduga digunakan untuk prostitusi. Hal itu, berdasarkan hasil operasi yang dilakukan oleh Satpol PP Kabupaten Pemalang dan informasi dari masyarakat.

"Ada beberapa warung yang ada di sini, digunakan sebagai warung prostitusi. Memang saat dilakukan operasi di sini, kami menemukan adanya kegiatan tersebut (prostitusi)," ujarnya.

Bahkan, pada saat dilakukan operasi gabungan bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang, melakukan tes terhadap wanita yang di warung tersebut, didapati ada yang terindikasi HIV/Aids.

"Dari hasil operasi dan uji lab untuk HIV-AIDS, ada beberapa yang terkonfirmasi itu. Lalu untuk jumlah, bisa ditanyakan bisa dicek ke Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang."

"Kalau kegiatan prostitusi memang ada, sebagian warga juga meresahkan. Hasil rapat koordinasi beberapa kali, warga juga merasa keberatan dengan adanya itu," imbuhnya.

Raharjo menambahkan, berdasarkan data untuk warung kopi yang diterbitkan ada 60 warung.

Muliyah (50) pemilik warung kopi mengaku kecewa karena warung yang sudah berdiri lebih 20 tahun harus dibongkar.

"Saya kecewa sekali, saya sejak tahun 2001 hingga sekarang. Sudah 20 tahun lebih di sini. Masak diusir saja gak dikasih apa-apa. Gimana ini ya Allah, tidak kasihan rakyat kecil seperti ini. Orang gedhe tidak melihat saya yang kayak gini. Tidak punya apa-apa," ucapnya.

Saat disinggung mengenai warung, yang berada di sini digunakan untuk prostitusi ia menampik atas tudingan tersebut.

"Itu salah nggak benar. Warung di sini jualan kopi, makanan, mie goreng, mie rebus. Tidak ada semacam itu," imbuhnya. (Dro)

 

 

Sumber: TribunMuria.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved