Berita Semarang
Forum Anak Kota Semarang Didorong untuk Aktif Berkegiatan, Bikin Program yang Kreatif dan Inovatif
Forum Anak Kota Semarang, yang ada di tingkat kota, kecamatan, kelurahan, RT, dan RW, didorong untuk aktif berkegiatan.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Moch Anhar
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Forum Anak Kota Semarang, yang ada di tingkat kota, kecamatan, kelurahan, RT, dan RW, didorong untuk aktif berkegiatan.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Semarang, Ulfi Imran Basuki, usai mengukuhkan Forum Anak Kota Semarang periode 2022 - 2024, di Situation Room Balai Kota Semarang, Sabtu (4/2/2023).
"Kami berharap forum anak yang ada di tingkat kota, kecamatan, kelurahan, RT, dan RW bisa berkegiatan. Tidak sekadar hanya organisasi anak-anak yang ada," papar Ulfi.
Ulfi mengatakan, pembentukan Forum Anak Kota Semarang sudah sesuai surat keputusan (SK).
Pihaknya berharap anak-anak bisa berkegiatan positif dan menyalurkan aspirasi dan keinginannya.
Baca juga: Menteri BUMN Erick Thohir: Gedung Jiwasraya Kota Lama Semarang Akan Jadi Hotel Bintang Empat
Menurutnya, lingkungan sangat mempengaruhi pergaulan anak.
Forum anak diharapkan dapat mengajak anak-anak Kota Semarang untuk berkegiatan agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas.
"Anak-anak sangat mudah terpengaruh, tempat dia berkumpul, lingkungan, itu sangat mempengaruhi. Kami berharap dengan adanya forum anak, anak-anak yang menjadi pengurus aktif bisa mengajak teman-temannya berkegiatan positif," papar Ulfi.
Tak hanya membentuk dan mengukuhkan forum anak, lanjut Ulfi, DP3A juga berupaya menciptakan generasi emas yang positif dengan menggelar berbagai event.
Pada 2023 ini, pemkot memfasilitasi dan mewadahi aspirasi anak melalui kongres forum anak.
Kongres forum anak ini memberikan kesempatan mereka untuk tampil dan beraktivitas di masing-masing lokasi, baik tingkat RT, RW, kelurahan, kecamatan, maupun kota.
Mereka akan merumuskan gagasan yang nantinya diusulkan kepada kepala daerah agar menjadi suatu program.
"Usulan itu merupakan usulan murni dari anak-anak bukan usulan orang tua untuk melindungi anak. Mereka, anak-anak, rembugan, keinginan mereka apa dituangkan jadi usulan rumusan untuk dilaksanakan Kepala Daerah," jelasnya.
Dia meminta kepengurusan forum anak yang baru dilantik bisa mempersiapkan hal itu.
Anak-anak didorong untuk mengusulkan program yang kreatif dan inovatif.
Selain kongres forum anak, DP3A juga bakal menggelar event Hari Anak Nasional untuk mewadahi anak-anak berkegiatan yang positif.
"Ada juga kegiatan dalam rangka Hari Anak Nasional, rencananya acara itu akan digabung dalam satu event besar," bebernya.
Ketua Forum Anak Kota Semarang, Dandi Resando mengatakan, akan melakukan banyak hal pasca pengukuhan ini.
Pihaknya akan mulai berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait untuk menggagas kegiatan positif bagi anak-anak.
"2023 ini, kami mulai melakukan sounding ke beberapa instansi dan Dinas Pendidikan. Kami ada rencana masuk ke ranah radio dan short movie," urainya.
Dandi menyebut, pembuatan film edukasi akan mengusung konten-konten edukatif, misalnya bahaya bullying, bahaya tawuran dan lain-lain.
Dia menyayangkan banyaknya kejadian perundungan atau bullying dan kekerasan yang terjadi akhir-akhir ini.
Forum anak akan melaksanakan tugas sesuai kapasitas dengan membuka lamam pengaduan serta berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk sosialisasi pembangunan karakter.
Baca juga: Dirut Injourney: Hotel Dibya Puri Semarang Akan Diaktifkan Kembali, Kini Tahap Kajian dan Desain
"Jangan sampai pelajar menggunakan atau membawa senjata tajam ke sekolah. Tawuran itu berdampak buruk, tidak hanya untuk diri sendiri saja tapi pengguna jalan, korban, sekolah juga kena dampaknya," paparnya.
Selain itu, Dandi juga berinisiatif memanfaatkan teknologi membuat konten positif dan poster seperti bahaya tawuran, pernikahan anak, pergaulan bebas dan sebagainya.
"Generasi muda saat ini sangat familiar dengan teknologi khususnya media sosial makanya kami coba wadahi keinginan dan ingatkan mereka lewat teknologi," ucapnya. (*)
Pegadaian Kanwil XI Semarang Gelar Khitan Massal, 200 Anak Dikhitan Gratis dengan Metode Modern |
![]() |
---|
Ontosoroh Modern dalam Monolog ‘Paramita’ Teater HAE Semarang, Peringati Seabad Pramoedya |
![]() |
---|
Rekomendasi 5 Barbershop Terbaik di Semarang, Apa Saja? Simak Daftarnya |
![]() |
---|
Ihwal TNI Masuk Kampus, Wakil Rektor UIN Walisongo Semarang: Seperti Zaman Orde Baru |
![]() |
---|
HUT ke-124 Pegadaian 'Meng-Emas-kan Indonesia', Edy: Terus Jadi Solusi Keuangan Masyarakat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.